Nilai Ekspor Produk Pertanian Indonesia 4 Tahun Terakhir Alami Peningkatan Berlipat
Merdeka.com - Nilai ekspor produk pertanian Indonesia selama empat setengah tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Dilihat dari data tahun 2013, saat itu angkanya tercatat hanya sekitar 33,5 juta ton. Namun tiga tahun kemudian jumlahnya melonjak menjadi 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.
Selanjutnya pada tahun 2017 dan 2018, angkanya juga meningkat lagi menjadi 41,3 juta ton dan 42,5 juta ton.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Ketut Kariyasa, peningkatan ini tak lepas dari berbagai program dan kebijakan terobosan yang tepat dalam mengimplementasi semua instruksi Presiden Jokowi.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
"Kita patut berbangga karena ditengah lesunya ekspor Indonesia, perjalanan ekspor kita menunjukkan kinerja yang sangat bagus," kata Kariyasa, Senin (29/7).
Kariyasa mengatakan, jika dibandingkan tahun 2013, jumlah ekspor produk pertanian tahun 2018 mencapai kerang lebih 9 juta ton atau 26,9 persen. Kata dia, selama periode tersebut, total volume ekspor mencapai 195,7 juta ton, ditambah akumulasi tambahan volume ekspor sekitar 28,3 juta ton.
"Akumulasi tambahan ini sekitar 84,5 persen dari jumlah ekspor produk pertanian tahun 2013 yang sebesar 33,5 juta ton," katanya.
©2019 Merdeka.comSementara itu, nilai ekspor produk pertanian Indonesia pada tahun 2013 mencapai sebesar Rp 320,9 triliun. Angka tersebut jika mengacu pada tahun 2014 dan 2016 jumlahnya terus meningkat menjadi Rp 368,4 triliun dan Rp 375,5 triliun. Nilai positif ini berlanjut pada tahun 2017 dan 2018, dimana angkanya masing-masing Rp 442,3 Triliun dan Rp 415,9 Triliun.
"Jadi selama 2014-2018, total nilai ekspor produk pertanian kita mencapai Rp 1.957,5 tirliun, dengan akumulasi tambahan mencapai Rp 352,58 triliun. Akumulasi tersebut angkanya juga sangat bagus, yakni mencapai 109,8 persen dari nilai ekspor tahun 2013 yang hanya sebesar Rp 320,9 triliun," katanya.
Adapun pada komposisi ekspor produk pertanian Indonesia saat ini masih didominasi oleh komoditas perkebunan, yang mencapai 91,4 persen dari total nilai ekspor produk pertanin Indonesia. Dengan demikian, kinerja ekspor produk pertanian Indonesia sangat ditentukan oleh kinerja produksi perkebunan saat ini.
"Makanya kita sedang meningkatkan peran penting dan strategis sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyiapkan program terobosan seperti Bun500 yang telah dilaunching oleh Bapak Mentan," katanya.
Program Bun500 sendiri adalah program penyediaan 500 juta batang benih unggul perkebunan untuk petani di seluruh Indonesia. Bantuan ini diharapkan mampu mengembalikan kejayaan rempah dan perkebunan Indonesia yang dulu pernah dicapai.
"Kita berharap melalui program ini terjadi peningkatan produktivitas perkebunan 2-3 kali dari yang sekarang. Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, perbaikan neraca perdagangan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Kariyasa menambahkan, kebijakan dan program lainya adalah memacu ekspor produk pertanian dengan mempermudah proses eskpor, perbaikan sistem layanan karantina, membangun kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan budaya, peningkatan efisiensi biaya produksi dan daya saing melalui modernisasi pertanian.
"Terakhir kami juga tetus melakukan diplomasi untuk memperluas jenis komoditas dan tujuan pasar ekspor ke negara-negara baru di belahan dunia," tandasnya. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan PNBP perikanan tangkap dikarenakan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan sangat efektif, untuk memberi layanan terbaik.
Baca SelengkapnyaProduksi perikanan nasional telah mencapai Rp18,26 juta ton.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPerjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca Selengkapnya