Peluang Besar, Pangsa Pasar EBT Global Diprediksi Meningkat 50 Persen pada 2035
Merdeka.com - Pangsa pasar energi baru terbarukan (EBT) global diproyeksikan meningkat pesat hingga mencapai 50 persen di tahun 2035 dan mencapai 75 persen pada tahun 2050. Laporan Global Energy Perspective dari McKinsey (2019) memprediksi pembangkit listrik tenaga batubara serta minyak bumi akan turun drastis digantikan dengan pembangkit listrik tenaga energi terbarukan, dengan biaya yang lebih relatif rendah.
"Masih banyak sekali peluang-peluang bagi para mahasiswa untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Di masa depan harapannya dapat dikembangkan dengan maksimal karena peluang dari sisi ekonomi dan juga teknologinya sangat besar. Serta peluang pasarnya yang sangat terbuka lebar menjadi suatu daya tarik tersendiri," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Rabu (17/3) lalu.
Hal tersebut diungkapkan Dadan sebagai pembicara pada kickoff Webinar Essay Competition dalam rangkaian International Youth Summit Renewable Energy 2021 (IYSRE 2021) yang diadakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) yang tersebar di 34 perguruan tinggi di Indonesia.
-
Siapa yang menjadi narasumber dalam acara? Kegiatan Coffee Morning yang diinisiasi Diskominfo Kaltim ini, mempertemukan para tokoh media pers dengan orang nomor satu Bumi Etam yang kini dijabat oleh Akmal Malik.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang ikut seminar? Seminar yang dilakukan di dua sekolah ini menghadirkan peserta dari perwakilan masing-masing kelas di keduanya.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Siapa yang hadir di seminar? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
-
Siapa saja pembicara di AHEC 2023? Hadiri sejumlah pembicara yang ahli di bidangnya seperti, rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, DEA hingga Menteri Pembangunan Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Awang Haji Muhammad Djuanda.
"Indonesia membuat beberapa langkah strategis untuk mencapai target bauran energi EBT dengan subtitusi energi primer, konversi energi primer, penambahan kapasitas EBT, dan pemanfaatan EBT non listrik," ungkap Dadan.
Lebih lanjut Dadan menyampaikan, ke depan tenaga surya akan mendominasi dalam menunjang kenaikan angka pemanfaatan energi baru terbarukan untuk pembangkit, seiring harga EBT yang semakin tahun semakin bersaing dengan energi fosil. Pemerintah pun berencana menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 38 Mega Watt (MW) sampai tahun 2035.
Sementara itu The International Renewable Energy Agency (IRENA) juga memproyeksikan pangsa energi global melalui Transforming Energy Scenario (TES). Diperkirakan pada tahun 2030 konsumsi batubara turun hingga 41 persen dan berlanjut hingga tahun 2050 berkurang hingga 87 persen. Sama halnya dengan konsumsi minyak bumi yang akan turun hingga 31 persen pada tahun 2030 dan akan terus turun hingga 70 % di tahun 2050. Memberikan peluang besar bagi pengembangan EBT ke depan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital & momentum Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 juga menjadikan ekonomi digital sebagai isu prioritas
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas
Baca SelengkapnyaVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Rahmi Handayani memaparkan pengalaman implementasi sistem kuota perdana yang terjadi pada Juli lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaIYD mendorong kolaborasi pemuda dengan pemerintah, swasta, dan institusi diplomasi berbagai negara
Baca SelengkapnyaASEAN memiliki 3 potensi untuk menjadikan kawasan ASEAN yang kokoh, inovatif, dinamis dan berpusat pada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUniversitas Terbuka dipercaya menjadi Host dalam ASEAN Higher Education Conference (AHEC) 2023 secara daring, Rabu (19/7).
Baca SelengkapnyaPenjualan kendaraan listrik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun 2022 ke 2023
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca Selengkapnya