Penjualan Kuku Bima turun, laba Sido Muncul anjlok Rp 20 miliar
Merdeka.com - Konsumsi masyarakat terhadap minuman tradisional berupa jamu nampaknya terus mengalami penurunan beberapa waktu belakangan. Hal tersebut terlihat dari penurunan penjualan sejumlah perusahaan industri jamu, bahkan hal tersebut juga terjadi pada PT Nyonya Meneer yang mengalami pailit.
Tidak hanya PT Nyonya Meneer, penurunan pendapatan dari industri jamu juga dialami oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Perusahaan yang berdiri sejak 1970 tersebut, mencatat penurunan penjualan selama semester I-2017 sebesar 6,8 persen menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun 2016.
Kondisi keuangan perseroaan juga mengalami penurunan laba operasi sebesar 8,3 persen dengan penurunan marjin operasi menjadi 24,6 persen dari sebelumnya 25 persen pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 7,6 persen, menjadi Rp 245 miliar dari sebelumnya Rp 265 miliar di 2016.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
Direktur Keuangan Venancia Sri Indrijati mengatakan merosotnya penjualan tersebut disebabkan oleh penurunan tren penjualan minuman penambah stamina (energy drink). Penurunan minuman energy drink tahun ini sebesar 27 persen. Produk andalan minuman energi milik Sido Muncul adalah Kuku Bima.
"Terkait penurunan sales kita, khusus Sido Muncul memang penurunan di segmen minuman khususnya di energy drink. Karena dilihat dari industri energi drink memang mengalami penurunan. Itu sekitar 27 persen," ujar Venancia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/8).
Venancia mengatakan penurunan penjualan energy drink pada semester satu mengakibatkan menurunnya pendapatan keseluruhan perusahaan. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi strategi baru untuk mendongkrak kembali kinerja keuangan perusahaan.
"Penurunan minuman yang cukup tajam secara keseluruhan revenue kita jadi turun. Kita juga lagi tentukan strategi apa yang akan kita lakukan di semester ke dua nanti," jelasnya.
"Dengan adanya penurunan semester satu kami sedang susun kembali apakah perlu revisi (proyeksi tahun ini) atau tidak belum bisa ditentukan strategi kita. Masih dalam pembahasan mengejar ketertinggalan kita," tambahnya.
Untuk mengejar kerugian pada semester I tahun ini, perusahaan merencanakan akan memproduksi obat herbal. Saat ini, perusahaan telah menyiapkan mesin baru untuk memproduksi obat tersebut.
"Kita lagi lakukan pengembangan khusus obat jadi obat herbal bukan minuman karena minuman ini rasanya trennya turun. Kami sudah mulai siapkan mesin baru untuk buat obat herbal. Kan banyak ya untuk kolesterol diabetes dan lain lain, itu yang kami siapkan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaHal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca Selengkapnya