Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjualan Kuku Bima turun, laba Sido Muncul anjlok Rp 20 miliar

Penjualan Kuku Bima turun, laba Sido Muncul anjlok Rp 20 miliar Sidomuncul. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Konsumsi masyarakat terhadap minuman tradisional berupa jamu nampaknya terus mengalami penurunan beberapa waktu belakangan. Hal tersebut terlihat dari penurunan penjualan sejumlah perusahaan industri jamu, bahkan hal tersebut juga terjadi pada PT Nyonya Meneer yang mengalami pailit.

Tidak hanya PT Nyonya Meneer, penurunan pendapatan dari industri jamu juga dialami oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Perusahaan yang berdiri sejak 1970 tersebut, mencatat penurunan penjualan selama semester I-2017 sebesar 6,8 persen menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 1,29 triliun pada periode yang sama tahun 2016.

Kondisi keuangan perseroaan juga mengalami penurunan laba operasi sebesar 8,3 persen dengan penurunan marjin operasi menjadi 24,6 persen dari sebelumnya 25 persen pada periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 7,6 persen, menjadi Rp 245 miliar dari sebelumnya Rp 265 miliar di 2016.

Orang lain juga bertanya?

Direktur Keuangan Venancia Sri Indrijati mengatakan merosotnya penjualan tersebut disebabkan oleh penurunan tren penjualan minuman penambah stamina (energy drink). Penurunan minuman energy drink tahun ini sebesar 27 persen. Produk andalan minuman energi milik Sido Muncul adalah Kuku Bima.

"Terkait penurunan sales kita, khusus Sido Muncul memang penurunan di segmen minuman khususnya di energy drink. Karena dilihat dari industri energi drink memang mengalami penurunan. Itu sekitar 27 persen," ujar Venancia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/8).

Venancia mengatakan penurunan penjualan energy drink pada semester satu mengakibatkan menurunnya pendapatan keseluruhan perusahaan. Untuk itu, pihaknya akan mengevaluasi strategi baru untuk mendongkrak kembali kinerja keuangan perusahaan.

"Penurunan minuman yang cukup tajam secara keseluruhan revenue kita jadi turun. Kita juga lagi tentukan strategi apa yang akan kita lakukan di semester ke dua nanti," jelasnya.

"Dengan adanya penurunan semester satu kami sedang susun kembali apakah perlu revisi (proyeksi tahun ini) atau tidak belum bisa ditentukan strategi kita. Masih dalam pembahasan mengejar ketertinggalan kita," tambahnya.

Untuk mengejar kerugian pada semester I tahun ini, perusahaan merencanakan akan memproduksi obat herbal. Saat ini, perusahaan telah menyiapkan mesin baru untuk memproduksi obat tersebut.

"Kita lagi lakukan pengembangan khusus obat jadi obat herbal bukan minuman karena minuman ini rasanya trennya turun. Kami sudah mulai siapkan mesin baru untuk buat obat herbal. Kan banyak ya untuk kolesterol diabetes dan lain lain, itu yang kami siapkan," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia
Pengusaha Minuman Ringan Keluhkan Mahalnya Harga Gula Dunia

Gula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.

Baca Selengkapnya
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini

Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun
Ekspor Indonesia Anjlok, Juni 2023 Hanya Rp302,33 Triliun

Kinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.

Baca Selengkapnya
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar
Ekspor Produk Indonesia Turun di November 2023, Nilainya USD 22 Miliar

Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023

Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.

Baca Selengkapnya
Penjualan Motor Turun 7,8 Persen, Tapi Skuter Matik Ini Malah Cuan
Penjualan Motor Turun 7,8 Persen, Tapi Skuter Matik Ini Malah Cuan

Penjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.

Baca Selengkapnya
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite

Sebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Nilai Ekspor Indonesia Turun 6,65 Persen di Bulan Juni 2024
Nilai Ekspor Indonesia Turun 6,65 Persen di Bulan Juni 2024

Dua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik
Data BPS: Impor Indonesia Anjlok di Juni 2023, Disumbang Mesin dan Peralatan Elektronik

Penurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya

Baca Selengkapnya
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024
Nilai Impor Indonesia Anjok di Agustus 2024

Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,

Baca Selengkapnya