Pertamina Gelar Prosesi Penamaan Kapal FSRU Jawa Satu
Merdeka.com - Sebagai bagian dari rangkaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1, PT Pertamina (Persero) melakukan prosesi penamaan Kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang dilaksanakan secara daring dari lintas negara yakni Indonesia, Korea dan Jepang.
Setelah sukses melakukan sea trial dan gas trial, kapal tersebut secara resmi diberi nama FSRU JAWA SATU yang langsung diresmikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati yang didaulat sebagai Godmother of the vessel sebagai bagian dari perwakilan pemegang saham PT Jawa Satu Regas, yaitu PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, PT Humpuss Intermoda Transportasi, dan Mitsui O.S.K. Lines.
"Mewakili seluruh pemegang saham, saya berikan nama Kapal FSRU ini Jawa Satu. Saya ucapkan terima kasih dan selamat kepada semua pihak yang telah berhasil mewujudkan FSRU Jawa Satu sebagai bagian yang terintegrasi dengan proyek PLTGU Jawa 1," ujar Nicke dalam prosesi penamaan Kapal FSRU tersebut.
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk memperkuat posisi sebagai pengangkut LPG di Asia Tenggara? PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
Kemajuan proyek PLTGU 1 semakin lengkap dengan kehadiran FSRU yang sudah selesai dibangun di Busan, Korea Selatan. Pembangunan terminal kapal apung yang akan diintegrasikan dengan PLTGU Jawa 1 tersebut sudah dimulai sejak Desember 2018.
Prosesnya kemudian dilanjutkan dengan pemotongan baja pertama yang dilaksanakan pada April 2019 di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI) yang berada di Busan, Korea Selatan. Kapal tersebut direncanakan mengarungi lautan dan akan memasuki perairan Indonesia pada Januari 2021. Kegiatan tersebut dapat terwujud berkat dukungan penuh dari seluruh pemegang saham yang bersinergi secara optimal.
"Ini akan jadi momentum bersejarah dalam pengembangan industri energi terutama dalam keberlanjutan energi di Indonesia," sambung Nicke.
Kapal FSRU Jawa Satu tersebut memiliki kapasitas kargo penyimpanan liquefied natural gas (LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 MMscfd. Nantinya kapal ini akan meregasifikasi Pasokan LNG yang berasal dari BP Tangguh dimana commissioning unit regasifikasi kapal FSRU akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021.
Selanjutnya akan dilakukan pengiriman gas melalui pipa sepanjang 21 km ke PLTGU Jawa-1 yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. Listrik yang dibangkitkan oleh PLTGU Jawa-1 akan dikirimkan ke gardu induk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Cibatu Dua, Kabupaten Bekasi.
"Melihat kemajuan proyek serta dukungan dari semua pihak, kami yakin dapat memenuhi target operasi komersial pada Desember 2021 mendatang," jelas Heru Setiawan sebagai Chief Executive Officer PT Pertamina Power Indonesia.
Pengerjaan proyek PLTGU 1 terintegrasi ini juga dilaksanakan secara kemitraan dalam setiap tahapnya. Dalam tahap teknis dan perizinan, konsorsium bekerjasama dengan Poyry, Kwarsa Hexagon, Tigenco, WP, Royal, Haskoning, dan B&V. Untuk tahap EPC, OEM FSRU bekerjasama dengan Samsung C&T, Samsung Engineering, General Electrics, Meindo, dan Samsung Heavy Industries.
Terkait aspek legal bekerjasama dengan Latham & Watkins, Shearman & Sterling dan Widyawan. Sedangkan terkait aspek keuangan bekerjasama dengan ING, Marsh, Tugu Pratama Indonesia, PwC dan para lenders. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia akan resmi memiliki pembangkit integrated terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaNicke Widyawati menjelaskan kerja sama antara PIS dan KARPOWERSHIP kali ini merupakan wujud komitmen transisi energi mendukung Net Zero Emission 2060.
Baca SelengkapnyaMenteri Kordinator Maritim dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, hadir dalam agenda MoU ini.
Baca SelengkapnyaNusantara Regas juga mencatatkan pencapaian Plant Availability Factor mencapai 97,37 persen dan Plant Thermal Efficiency.
Baca SelengkapnyaFSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
Baca SelengkapnyaPihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini merupakan bentuk dukungan KJG sebagai alternatif pengembangan Lapangan Lengo.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia
Baca SelengkapnyaSaat ada gangguan pipa, LNG dapat difungsikan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi di Jawa bagian barat dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca Selengkapnya