PT Softex Indonesia Jajaki Peluang IPO, Incar Pendanaan Rp7 Triliun
Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera kedatangan anggota emiten baru. PT Softex Indonesia menyampaikan keinginan untuk melakukan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).
Sebelumnya, perusahaan yang disokong oleh Global CVC Capital Partners berharap bisa meraup dana segar sekitar USD 500 juta, atau setara Rp7 triliun usai IPO.
Saat dikonfirmasi, Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia, menyatakan manajemen Softex telah bertemu dengan pihak BEI terkait rencana IPO ini.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Siapa yang bertemu untuk membahas peluang kerja sama? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah bertemu Duta Besar untuk Laos, Grata Endah Werdaningtyas.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
"Kemarin sudah bertemu, ya, dengan Pak Laks (Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa), sedang dalam proses, kan ada diskusinya terlebih dahulu," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9).
Dirinya menambahkan, BEI sangat terbuka untuk diskusi mengenai skema regulasi, sehingga nantinya manfaat menjadi perusahaan tercatat itu ada di semua pihak.
Selain itu, emiten BEI yang baru bergabung juga pasti akan diberikan gambaran mengenai hak dan kewajiban sebagai emiten terdaftar, agar dapat bertransformasi menjadi perusahaan publik yang terus berkembang.
"Misalnya, apa saja konsekuensi dari go public (IPO), kita bisa memberi pencerahan," tutupnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaBerikut rencana perusahaan setelah mengantongi dana segar Rp 132 miliar.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
Baca Selengkapnya