Rekor, penjualan kapas di China cukup untuk tutup aurat warga dunia
Merdeka.com - Volume penjualan katun atau kapas di Bursa Komoditas Zhengzhou, Cina, menembus 41 juta bal pada akhir pekan lalu. Ini merupakan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Jika diolah menjadi busana, volume kapas sebanyak itu bisa menghasilkan sembilan miliar celana jins. Itu artinya, setiap penduduk dunia bisa mendapatkan satu jins.
Peningkatan volume penjualan itu menyebabkan harga kapas melonjak hampir 19 persen. Sebelumnya, harga kapas sudah menyentuh titik terendah pada Februari.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa tanggapan Kadin tentang bea masuk 200% untuk tekstil China? Kamar Dagang dan Industri (Kadin) meminta Kementerian Perdagangan melibatkan pelaku usaha, asosiasi dan pihak terkait dalam rencana penerapan bea masuk 200 persen bagi barang impor asal China.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun ikat Bandar Kidul? Tenun ikat Bandar Kidul memiliki motif khas, yakni ceplok, tirto, dan goyor dengan bahan sutra, semi sutra, dan katun.
-
Bagaimana cara membuat kain tenun di Kampung Tenun? Selain itu, Anda juga bisa merasakan pengalaman membuat kain tenun sendiri dengan menggunakan alat didampingi oleh para pengrajin profesional.
-
Dimana Kain Dagang Lingga digunakan? Pemakaian kain dagang Lingga ini tidak terbatas untuk siapapun, artinya pria dan wanita bisa memakai aksesori tersebut.
-
Kapan Cina mengekspor jamur salju terbanyak? Pada tahun 1997, Cina mengekspor hingga 130.000 ton jamur ini, menunjukkan betapa pentingnya fungi ini dalam industri makanan dan kesehatan.
"Rekor level harga terendah pada Februari dan Maret meletupkan minat untuk membeli, baik pihak luar maupun dalam, industri katun. Ini juga mendorong spekulasi yang berakibat pada peningkatan risiko di bursa komoditas berjangka Zhengzou," kata Liu Qiannan, analis komoditas Galaxy Futures Co., seperti diberitakan Bloomberg, kemarin.
Jumat lalu, Zhengzhou melayani sebanyak 3,6 juta kontrak penjualan kapas. Dengan volume penjualan rata-rata lima metrik ton per kontrak.
Dalam kesempatan sama, volume penjualan kapas di bursa komoditas berjangka New York, AS, hanya mencapai 1,6 miliar pon. Itu setara 3,3 juga bal yang bisa diolah menjadi lebih dari 700 juta jins. Cukup untuk menutupi aurat penduduk Paman sam, Brazil, dan Jepang.
China merupakan konsumen kapas terbanyak dan produsen kapas terbesar kedua di dunia. Sebelum saat ini, perdagangan kapas dunia juga sempat mencuri perhatian perhatian dunia pada 2011.
Kala itu, pemerintah China menetapkan harga minimun dan memulai menimbun komoditas untuk melindungi petani lokal. Ini mendorong mereka menahan barang yang pada gilirannya menimbulkan lonjakan harga di bursa komoditas hingga menyentuh level tertinggi pada Maret tahun itu. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2021, nilai ekspor kain perban Palestina mencapai USD6,11 juta atau setara Rp93 miliar.
Baca SelengkapnyaLebih kurang 11.000 perusahaan ikut berpartisipasi dalam Canton Fair ke-136 fase tiga.
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaSaat ini Desa Devisa Tenun Gresik memiliki kapasitas produksi mencapai 146.400 lembar sarung per bulan.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca SelengkapnyaAnggaran yang dihabiskan Pemerintah Arab Saudi untuk membuat Kain Kiswah sekitar 25 juta Riyal atau Rp100 miliar.
Baca SelengkapnyaPemuatan barang ekspor di pabrik PT BRA yang berlokasi di Tirtomartani, Kalasan
Baca SelengkapnyaSalah satu contohnya adalah Sutra Laba-Laba Emas dari Madagaskar yang membutuhkan 1,2 juta laba-laba untuk menghasilkan satu selendang.
Baca SelengkapnyaLonjakan impor pada Mei 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dengan perlindungan produsen dalam negeri.
Baca Selengkapnya