Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revisi DNI dikritik, Hatta berkilah pembahasan belum final

Revisi DNI dikritik, Hatta berkilah pembahasan belum final Pangeran Andrew dan Hatta Rajasa. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Sebagian kalangan mengkritik rencana pemerintah merevisi Daftar Negatif Investasi (DNI). Salah satunya lantaran terlalu melonggarkan peranan asing dalam sistem perekonomian nasional.

Termasuk kritik dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) yang khawatir pembukaan beberapa bidang usaha itu mengurangi daya saing Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa meminta semua pihak tidak reaktif.

Sebab, usulan DNI itu urung diberikan ke presiden pekan ini sesuai rencana awal. Masih ada beberapa poin yang perlu pembahasan lebih mendalam. Terutama soal isu menyangkut kepentingan nasional.

"DNI itu belum sampai ke presiden, baru dibahas di rapat koordinasi, ada catatan penting, jaga kepentingan nasional. Jangan atas nama kita ingin mengundang investasi, tapi kita mengorbankan kepentingan nasional," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/11).

Hatta menilai definisi kepentingan nasional sangat mudah diperdebatkan. Tapi dari beberapa usulan pelonggaran bidang usaha yang terpublikasi, dia yakin tak akan merugikan perekonomian Indonesia.

Misalnya peningkatan peran asing di industri farmasi. Hatta menyatakan, pebisnis Indonesia justru banyak yang tak punya cukup modal membangun pabrik obat dan alat kesehatan. Imbasnya, impor obat-obatan malah meningkat beberapa tahun terakhir.

Itu jadi alasan pemerintah berencana meningkatkan besaran modal asing hingga 85 persen untuk bidang usaha ini. "Di farmasi tadinya asing hanya boleh punya saham 75 persen, tapi karena partner lokal enggak kuat, impor bahan obat malah tinggi. Makanya ada pikiran asing dilonggarkan 10 persen," ungkapnya.

Sektor lain yang jadi perdebatan, operator bandar udara. Rencananya asing boleh menguasai hingga 100 persen pengelolaan fasilitas perhubungan udara.

Mantan menteri perhubungan ini menjamin kebijakan itu strategis. Dia meyakini keterlibatan asing bakal meningkatkan kualitas layanan bandara di Tanah Air, agar menjadi hub internasional. Sehingga penerbangan regional tak perlu lagi transit di Singapura.

"Ini pengelolaan, bukan pemilikan aset, jadi hanya manajemen. Tapi memang pelonggaran bandara saya minta dianalisis lagi," kata Hatta.

Pembahasan revisi DNI masih menunggu satu kali rapat. Nantinya pemerintah akan bertemu dengan pengusaha menentukan bidang usaha apa saja perlu dibuka. Selesai di Kemenko Perekonomian, baru beleid itu diajukan pada presiden untuk disahkan. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Bentuk Panja Revisi UU IKN
DPR Bentuk Panja Revisi UU IKN

Panja dibentuk setelah DPR mendengarkan pandangan pemerintah tentang alasan revisi UU IKN yang baru disahkan setahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pimpinan DPR soal Usulan Dibentuk Kementerian Haji: Masih Butuh Kajian Mendalam
Pimpinan DPR soal Usulan Dibentuk Kementerian Haji: Masih Butuh Kajian Mendalam

Menurut Dasco, apabila itu benar terjadi diperlukan perombakan yang cukup besar pada undang-undang.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito Karnavian soal Revisi UU Pilkada: Ada Pro-Kontra dan Dinamika
Mendagri Tito Karnavian soal Revisi UU Pilkada: Ada Pro-Kontra dan Dinamika

Kendati demikian, pemerintah menilai beberapa daftar inventarisasi masalah (DIM) yang disampaikan saat itu sudah tidak relevan.

Baca Selengkapnya
Baleg DPR Gelar Rapat Pleno Carry Over, Singgung DIM RUU TNI dan Polri
Baleg DPR Gelar Rapat Pleno Carry Over, Singgung DIM RUU TNI dan Polri

Anggota Baleg Fraksi PDIP Sturman Panjaitan, mengatakan terdapat lima hingga enam RUU yang belum turun daftar inventarisasi masalah (DIM)

Baca Selengkapnya
Menkum HAM: DIM RUU Wantimpres Batasi Jumlah Anggota Dewan Pertimbangan Agung
Menkum HAM: DIM RUU Wantimpres Batasi Jumlah Anggota Dewan Pertimbangan Agung

DIM RUU Wantimpres yang disusun pemerintah hampir sama dengan DIM yang diusulkan DPR RI.

Baca Selengkapnya
DPR Belum Terima Surpres RUU Kementerian hingga RUU TNI
DPR Belum Terima Surpres RUU Kementerian hingga RUU TNI

Sembilan fraksi telah menyampaikan pendapatnya masing-masing atas keempat RUU.

Baca Selengkapnya
Heru Budi: RUU DKJ Masih Berproses di DPR, Pasti Diberikan yang Terbaik untuk Jakarta
Heru Budi: RUU DKJ Masih Berproses di DPR, Pasti Diberikan yang Terbaik untuk Jakarta

Heru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rapat Panas Komisi V Ke Pak Bas
VIDEO: Rapat Panas Komisi V Ke Pak Bas "Kita Kok Tak Yakin IKN Mampu Dimanfaatkan"

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, hari ini.

Baca Selengkapnya
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas Singkat, Ini Alasan Baleg DPR
Revisi UU Kementerian Negara Dibahas Singkat, Ini Alasan Baleg DPR

Salah satu poin penting dalam revisi UU Kementerian Negara yakni perubahan Pasal 15 yang membuat Presiden bisa menentukan jumlah kementerian sesuai kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Arteria Dahlan Sebut Masih Ada Kesempatan Anulir UU Pilkada Baru, Begini Caranya
Arteria Dahlan Sebut Masih Ada Kesempatan Anulir UU Pilkada Baru, Begini Caranya

Nantinya, publik tinggal meninjau secara formal seperti apa dan secara materil seperti apa.

Baca Selengkapnya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya
PDIP Minta Revisi UU MK Tidak Tergesa-gesa Disahkan, Ini Alasannya

Banyak tantangan yang bakal dihadapi bila keuangan negara tak digodok matang.

Baca Selengkapnya
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak
Yenny Wahid Kutip Ucapan Gus Dur: DPR Seperti Taman Kanak-Kanak

Yenny Wahid turut menolak RUU Pilkada. Dia memprotes sikap DPR merevisi UU Pilkada lewat sebuah postingan di akun Instagram @yennywahid.

Baca Selengkapnya