Sah, Anak usaha PTPP Jual Saham Ultra Mandiri Telekomunikasi ke Mitratel
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
Anak usaha PT PP Tbk (PTPP), PT PP Infrastruktur menandatangani akta jual beli saham (share purchase agreement) salah satu anak usahanya yang bergerak di bidang telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).
Melalui transaksi ini, PT PP merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya, sedangkan Mitratel menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visi perusahaan menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optik.
Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP, I Gede Upeksa Negara mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.
"Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing," ujar I Gede Upeksa dikutip dari Antara.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific,” ujar I Gede Upeksa.
Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714 kilo meter (km) fiber optik, di antaranya sebesar 56 persen aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44 persen berada di pulau Jawa.
Dapat Tambahan Jaringan Fiber Optik
Melalui jual beli saham ini, Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 kilo meter (km) dan billable length sepanjang 12.524 km, sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 km.
"Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga di bidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya," ujar Teddy.
Teddy berharap aksi korporasi dapat mendukung pemerataan akses telekomunikasi bagi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk menyongsong era 5G di Indonesia.