Santainya pemerintah hingga pelaku usaha atas isu rush money
Merdeka.com - Awal pekan ini, masyarakat diramaikan kabar yang beredar di media sosial mengenai ajakan untuk menarik uang dari bank secara bersama-sama pada 25 November. Gerakan ini dilakukan bersamaan dengan rencana dilaksanakannya demo susulan pada 25 November terkait kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Menanggapi kabar ini sejumlah kalangan baik di pemerintah, pelaku bisnis, hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menanggapi santai. Mereka kebanyakan tidak terlalu khawatir dan meminta masyarakat tetap tenang.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, menilai para aktor politik saat ini sudah tidak memiliki sifat negarawan. Sebab, tidak bisa menempatkan suatu kepentingan dalam koridornya.
-
Kapan perampokan bank terjadi? “Kami akhirnya mengidentifikasi sekitar 40 transaksi ilegal dari akhir Juni hingga Oktober 1994, sebagian besar masuk ke rekening bank luar negeri dan tercatat berjumlah lebih dari USD10 juta,“
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
"Itu sih janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah-langkah sifatnya ekonomi. padahal itu persoalan politik. itu namanya sudah tidak negarawan," kata Menko Darmin di Kantornya, Jakarta.
Menko Darmin percaya gerakan rush money tak mungkin terjadi. "Jangan terlalu sensitif terhadap isu macam-macam. Tidak ada alasan untuk terjadi rush money," katanya.
Ketika ditanyai mengenai efek pada ekonomi, Darmin mengaku tidak tahu. Namun, demo menurut Darmin tidak ada untungnya sama sekali.
"Saya tidak tahu, tapi jangan lupa tergantung seberapa masif, tapi saya melihat hal-hal itu tidak bagus dilakukan, karena enggak ada yang untung sama sekali," katanya.
Selain Menko Darmin, salah satu wanita paling berpengaruh di dunia pun turut menanggapi kabar ini. Siapa dan apa katanya? (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaDeretan hal menarik yang terjadi di tengah aksi demonstrasi tolak pengesahan RUU Pilkada di gedung DPR RI.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi menolak pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang oleh DPR, Kamis (22/08/2024) kemarin, sukses menarik perhatian dunia internasional.
Baca SelengkapnyaKoalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak DPR untuk segera mengajukan hak angket serta menuntut pemakzulan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dihadiri lebih dari 500 massa dari masing-masing pimpinan dan anggota Ormas di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Baca Selengkapnya“Menyiagakan 957 personel mengamankan dan melayani kegiatan pada unjuk rasa pada hari ini,” kata Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 3.286 personel gabungan disebar di sekitar Patung Kuda dan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya