Sempat Terpuruk di Kuartal II, Airlangga Optimis Ekonomi RI Siap Pulih
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perlambatan terdalam untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terjadi di kuartal II 2020, sehingga di kuartal III dan kuartal IV 2020 perekonomian domestik diyakini sudah memasuki tahap pemulihan.
Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal III 2020 akan tumbuh di kisaran -3 persen hingga 0 persen. Meski dia memperkirakan perekonomian di kuartal III masih terkontraksi, namun proyeksinya jauh lebih baik dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 yang sebesar -5,3 persen.
"215 negara banyak yang mengalami resesi, bagaimana Indonesia ? Kita lihat Indonesia sudah masuk bottom-nya (dasar perlambatan) di kuartal II. Kenapa ? kita berharap di kuartal III lebih baik ya mungkin dari -3 sampai 0 persen," ujar Airlangga dikutip Antara, Sabtu (24/10).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
Dia menjelaskan, laju pemulihan perekonomian sudah terlihat, dengan berbagai indikator seperti realisasi pertumbuhan investasi yang sebesar 1,7 persen atau Rp616,6 triliun periode Januari-September 2020, dan juga kinerja ekspor-impor yang secara kumulatif tahun berjalan masih mencetak surplus. Di September 2020, neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus 2,44 miliar dolar AS.
Namun, dia mengakui terdapat kendala terkait tertahannya permintaan (demand) masyarakat, yang menyebabkan masih melambatnya konsumsi masyarakat. Padahal pengeluaran konsumsi domestik memegang peranan hingga 59 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Maka dari itu, pemerintah terus mempercepat realisasi anggaran perlindungan sosial yang secara kumulatif sebesar Rp203,9 triliun pada 2020 dari total anggaran penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp695,2 triliun.
"Maka itu, demand side yang belum penuh kembali, perlu didorong perlindungan sosial," ujar dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap dalam tahun-tahun kedepan kondisi geopolitik dunia bisa berubah.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnya