Siapkan Dana Rp2,6 Triliun, Pemerintah Segera Sebar Bansos 10 Kg Beras
Pemerintah beri bantuan karena kenaikan harga beras menjadi masalah global, tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Bantuan beras akan diberikan sebanyak 10 Kg per keluarga, yang nantinya akan disalurkan kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM).
Siapkan Dana Rp2,6 Triliun, Pemerintah Segera Sebar Bansos 10 Kg Beras
Siapkan Dana Rp2,6 Triliun, Pemerintah Segera Sebar Bansos 10 Kg Beras
Kementerian Keuangan akan menyiapkan tambahan anggaran bantuan sosial (bansos) beras sebesar Rp2,67 triliun. Dana ini digunakan untuk menjaga dan mendukung daya beli masyarakat berpenghasilan rendah yang tergerus akibat dampak dari El Nino.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tambahan anggaran ini merupakan lanjutan dari bantuan yang telah diberikan sejak Maret hingga November 2023. Namun karena adanya dampak tersebut akhirnya pemerintah menambahkan satu bulan untuk anggaran bantuan beras.
"Kita semuanya tahu bahwa kondisi yang terjadi dengan harga komoditas yang melonjak karena El Nino tadi harganya beras yang naik yang menyebabkan tekanan inflasi tinggi," kata Sri Mulyani dalam acara APBN KiTa, Jakarta, Rabu (25/10).
Bantuan beras akan diberikan sebanyak 10 Kg per keluarga, yang nantinya akan disalurkan kepada 21,3 juta kelompok penerima manfaat (KPM).
"Ada 21,3 juta KPM, ini adalah keluarga yang selama ini mendapatkan bantuan sembako dari APBN kita secara langsung," jelasnya.
"Nah kita berikan tambahan untuk satu bulan, karena yang tiga bulan sudah diputuskan. Jadi bulan Maret sampai Mei saat menjelang lebaran, September hingga November, dan tambahan Desember," ucap Sri Mulyani.
Adapun rincian per tiga bulan yakni tahap pertama Maret-Mei Rp7,9 triliun, tahap kedua September-November Rp8 triliun, dan tahap ketiga Desember Rp 2,67 triliun. Sehingga total keseluruhannya senilai Rp18,57 triliun.
"Waktu El Nino sudah diworo-woro bahwa ada El Nino, kita memberikan tambahan beras September hingga November itu dananya Rp8 triliun dan kita tebalkan nambah lagi Rp2,67 triliun untuk desember," imbuhnya.
merdeka.com
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, kenaikan harga beras menjadi masalah global, tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
"Harga beras ini sudah menjadi masalah besar di seluruh dunia secara global," kata Febrio dalam acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (24/10).
Di sisi lain, saat ini inflasi Indonesia berada dalam tren yang menurun. Namun, di sektor volatile food khususnya harga beras justru mengalami inflasi, sementara komoditas lainnya deflasi.
"Jadi, memang ada harga-harga spesifik yang harus di-handle oleh pemerintah (komoditas beras)," ujar Febrio.