SKK Migas: Tak lagi jadi negara kaya, Indonesia impor minyak & gas
Merdeka.com - Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Taslim Z Yunus menyebut Indonesia tidak lagi menjadi negara kaya dengan minyak dan gas. Sebab, sejak 2004 Indonesia sudah jadi net importir atau negara pengimpor minyak. Dengan kondisi sekarang, Indonesia diprediksi juga akan menjadi net importir gas pada 2025.
"Jadi yang menjadi keliru mitos kita kaya minyak, hilangkan mitos kita kaya migas, dibandingkan riset dunia jauh lebih kecil dan gas cuma beberapa persen saja," ujar Taslim di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (29/10).
Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak Indonesia per Mei 2016 sebesar 832.000 barrel per hari (BPOD), setara sekitar 1 persen produksi minyak dunia. Adapun produksi harian gas sebesar 8.215 MMSCFD.
-
Mengapa minyak dianggap musuh kesehatan? Minyak sering kali dipandang sebagai musuh bagi kesehatan, terutama jenis yang mengandung lemak jenuh tinggi, meskipun saat ini ada banyak alternatif minyak sehat yang tersedia di pasar.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa asal usul minyak bumi? Minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
"Harus ada perubahan besar kelola industri ini paling mendasar dan sadari serta mempunyai insting terhadap migas ini," ucapnya.
Dia bercerita, dulu cadangan minyak Indonesia yang sudah terbukti mencapai 27 miliar barrel. Per Desember 2015, cadangan minyak tersisa sebanyak 3,6 miliar barrel, setara 0,2 persen cadangan minyak dunia.
"Tahun 2025 pemerintah dan DEN menetapkan kebutuhan energi sekitar 7,49 juta barel di mana 47 persen dari sektor migas artinya 2025 kita butuh produksi 375 juta ton ekuivalen, sekarang 2,01 juta ton kita harus siap-siap kekurang suplai 1,5 juta ekuivalen itu kalau tidak ada perubahan sana sini," jelas dia.
Dia menambahkan, tantangan sektor migas tak hanya berupa angka produksi dan cadangan yang menipis, tetapi juga dari harga migas dunia dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaSKK Migas Bersama Kementerian ESDM juga mengalokasikan anggaran cukup besar.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaPada tahun 2022 hingga 2024, produksi atau lifting minyak Indonesia terus menurun, hanya mencapai sekitar 600.000 barel per hari,
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca Selengkapnya