Terus Berinovasi, KKP Hasilkan Alat Pengupas Kulit Ikan yang Lebih Cepat dan Efisien
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan tak henti melakukan inovasi dalam menghadirkan industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Salah satu yang terbaru adalah hadirnya alat pengupas kulit ikan yang diklaim lebih produktif dan efisien.
Seiring meningkatnya permintaan produk kulit ikan, diikuti dengan semakin banyak pula kebutuhan bahan baku kulit ikan patin yang awalnya hanya memanfaatkan hasil samping dari pengolahan fillet ikan. Seperti diketahui, perpaduan kulit ikan patin yang digoreng renyah dengan bumbu telur asin atau lebih dikenal “Fish Skin Salted Egg” kini telah menjadi camilan yang booming dan digemari oleh masyarakat.
Untuk itu alat pengupas kulit ikan menjadi krusial dalam industri pengolahan ikan guna menghasilkan fillet daging dan kulit yang sama sama berkualitas tinggi. Berdasarkan hal inilah Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat inovasi (scale-up) alat pengupas kulit ikan yang lebih efisien dalam penggunaan daya listrik dan lebih tinggi produktivitas alatnya.
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Bagaimana KKP ingin memperkuat daya saing tuna? Pencanangan tersebut, melalui branding seafood Indonesia yang safe, eco-friendly, dan sustainable diharapkan sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholders dapat semakin memperkuat akses pasar dan manfaatnya, baik bagi masyarakat Indonesia khususnya maupun masyarakat global pada umumnya.
-
Bagaimana Kementan memaksimalkan teknologi di Merauke? '40.000 hektar ini adalah cluster, cluster pertanian modern, semua menggunakan teknologi seperti yang kita lihat, jadi ini pertanian modern betul-betul, ini nanti bisa menjadi contoh ditempat - tempat lain, tanam, panen hingga mengolahnya pakai alat,' ungkap Mentan Amran.
-
Apa strategi Kementan untuk meningkatkan produktivitas? Mentan mengatakan penanaman 1000 hektare adalah strategi pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas.
-
Bagaimana KKP membantu nelayan di Cilacap meningkatkan pendapatan? Dikatakannya, operasional gudang beku portable tersebut turut menghasilkan pendapatan bersih rata-rata Rp20 juta/bulan serta menyerap 6 orang tenaga kerja langsung.
“Alat pengupas kulit ikan hasil inovasi (scale-up) BBP3KP memiliki keunggulan dalam meningkatkan kapasitas produksi, mudah dioperasionalkan, aman untuk produk pangan dan hemat energi listrik,” ujar Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti di Jakarta, Kamis (23/12/2021).
Selain itu, sambung Artati, inovasi (scale-up) pada barang yang diciptakan akan membuat bisnis semakin kompetitif sehingga secara tidak langsung akan bermanfaat bagi penerap inovasi tersebut.
Kepala BBP3KP, Widya Rusyanto menerangkan bahwa inovasi (scale-up) alat pengupas kulit ikan muncul saat booming industri patin di Indonesia dimana alat pengupas kulit masih impor dari Taiwan atau Jepang. Sejak tahun 2012, telah membuat inovasi (scale-up) untuk memperbaiki kelemahan yang ada di alat impor, antara lain: penggerak V-Belt diinovasikan menjadi sistem rantai, direct to motor digantikan dengan menggunakan gearbox.
“Harapannya dengan menggunakan gearbox, tenaga lebih besar sehingga saat melepas kulit ikan patin yang besar-besar relatif lebih mudah. Selanjutnya modifikasi pada pisau, telah diubah dari model biasa ke model jepit,” terang Widya.
Keunggulan mesin pengupas kulit ikan dari BBP3KP diakui oleh Jarot Arif, selaku Factory Manager PT. Kurnia Mitra Makmur Purwakarta (KMMP) yang merasakan langsung manfaatnya dalam proses produksi fillet ikan patin, nila, dan gurame. Jika sebelumnya dia menggunakan tenaga kerja manual, begitu menggunakan alat ini mampu mengonversi operasional pekerja menjadi 1 banding 3. Bahkan, hasil dari alat pengupas kulit tersebut juga lebih bersih.
"Kalau selama ini buyer-buyer kulit sering komplain, kalo kulit patinnya KMMP itu banyak dagingnya, karena disadari kami masih menggunakan teknologi manual. Akan tetapi dengan adanya alat yang dari BBP3KP tersebut kandungan daging yang tersisa semakin sedikit bahkan bisa habis," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya inovasi dalam menghadirkan industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. Caranya dengan berkolaborasi dalam bidang perikanan tangkap maupun budidaya. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan inovasi terus digalakkan Pupuk Kaltim dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan.
Baca SelengkapnyaDinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
Baca SelengkapnyaProgram DAPATI digulirkan untuk mengangkat kualitas dan kuantitas produk IKM
Baca SelengkapnyaJumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.
Baca SelengkapnyaGagasan Advance Integrated Production Planning System untuk optimalisasi laba perusahaan, yang dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk meningkatkan hilirisasi komoditas rumput laut melalui diversifikasi produk olahan rumput laut.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota akan dilaksanakan bertahap tahun ini, sebelum diterapkan sepenuhnya mulai tahun 2024.
Baca SelengkapnyaProgram SMART-Fish 3 dimaksudkan memperkuat produksi, standar mutu, diversifikasi produk, dan peluang pasar produk udang dan rumput laut.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian (Kementan) terus upayakan peningkatan produksi.
Baca Selengkapnya