Toko Indonesia di Jeddah didorong lakukan promosi online
Merdeka.com - Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Gunawan, meminta toko-toko Indonesia di Jeddah, Arab Saudi memperkuat promosi digital termasuk di media sosial. Sebab, berdasarkan data Arab Knowledge Economy 2015-2016 pengguna internet di negara-negara Arab mengalami peningkatan dari 37,5 persen pada 2014 dan diprediksi meningkat menjadi 55 persen pada 2018.
"Ritel kompetitor Indonesia sudah banyak yang melakukan hal ini untuk menarik lebih banyak konsumen. Toko atau ritel Indonesia harus memperkuat promosi digitalnya dan memberikan kesan modern dengan produk-produk berkualitas tinggi, yang dijual dengan harga kompetitif agar dapat bersaing dengan ritel sejenis lainnya," kata Gunawan melalui keterangan tertulis kepada merdeka.com di Jakarta, Sabtu (18/2).
Gunawan menjelaskan, promosi digital dapat memperkuat penetrasi produk Indonesia ke masyarakat Arab Saudi. Dia berharap ke depan semakin banyak permintaan produk-produk Indonesia, sehingga mampu meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke negeri zamzam tersebut.
-
Dimana reseller menjual produknya? Pekerjaan ini bisa dihandle dari rumah, hanya dengan memasarkan dan menjualkan produk melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana Kediri meningkatkan layanan pasar? Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kediri juga memberikan pesan agar manajemen pengelolaan pasar harus lebih profesional untuk meningkatkan mutu layanan dan menjamin kualitas produk. Sehingga Pasar Grosir Ngronggo ini menarik lebih banyak konsumen dan dampaknya bisa menguntungkan semua pihak.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa yang sedang tren di Indonesia? Hati ayam adalah sebuah bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
Berdasarkan data The United Nations Commodity Trade Statistics Database (UN COMTRADE) tahun 2015, secara keseluruhan Indonesia menempati urutan ke-17 sebagai negara pengekspor ke Arab Saudi untuk semua komoditas dengan nilai transaksi perdagangan USD 2,43 miliar. Sedangkan dari kawasan ASEAN, Indonesia masih berada di bawah Thailand yang menempati urutan ke-13 dengan nilai transaksi USD 3,68 miliar dan Vietnam di urutan ke-15 dengan nilai transaksi sebesar USD 2,97 miliar. Namun, Indonesia masih berada di atas Malaysia yang menempati urutan ke-27 dengan nilai transaksi perdagangan USD 1,19 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, M. Hery Saripudin mengatakan, promosi digital harus terus digencarkan agar mampu meningkatkan penjualan. Indonesia tidak boleh tertinggal dari negara lain yang sudah menerapkan promosi digital selama ini.
"Strategi promosi digital dengan memanfaatkan internet dan media sosial perlu digencarkan. Strategi ini penting untuk diterapkan di toko-toko Indonesia di wilayah Jeddah, Arab Saudi. Strategi ini sudah diterapkan toko-toko negara ASEAN di Arab Saudi untuk meningkatkan efektivitas penjualan," jelas Hery.
Hery menambahkan, pelaku usaha Indonesia di Jeddah tidak perlu ragu mengikuti jejak toko-toko ritel dari negara ASEAN lainnya yang lebih dulu memperkuat promosi digitalnya. "Contohnya Kedai Asia yang juga sangat menyadari pentingnya promosi produknya dengan menggabungkan sistem promosi on line dan off line," imbuh Hery.
Kedai Asia bahkan menyediakan area foto yang dilengkapi dengan produk-produk dari Malaysia. "Foto-foto para konsumen yang diunggah di media sosial atau webblog dapat membantu mempromosikan Kedai Asia secara masif," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSaat ini ada 19 negara sedang melakukan pembatasan atau restriksi perdagangan karena perang konvensional dan perang dagang.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaTeten bilang ini sebagai cara melawan dominasi produk asing yang dijajakan di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zukifli Hasan berencana membedakan aturan antara e-commerce dan media sosial.
Baca SelengkapnyaJangan sampai, kata Zulkifli, produk impor membanjiri pedagang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha memperluas dan meningkatkan bisnisnya serta memberikan pengalaman belanja daring.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop bak predator harga yang secara lambat laun akan mendominasi harga, mematikan pasar ritel, dan berdampak monopoli pasar.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaPersaingan antar e-commerce nantinya akan semakin mengerucut, bukan lagi Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.
Baca Selengkapnya