Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tupperware Terancam Bangkrut dan PHK Karyawan

Tupperware Terancam Bangkrut dan PHK Karyawan Tupperware. ©nytimes.com

Merdeka.com - Perusahaan multinasional Tupperware berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Menyusul, memburuknya keuangan perusahaan akibat anjloknya nilai saham.

"Saham Tupperware turun hampir 50 persen pada hari Senin menyusul peringatan suram bahwa masa depannya terlihat suram," tulis salah satu sumber dikutip dari Cnn.com di Jakarta, Selasa (11/4).

Kini, muncul keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan hidup, dan bekerja sama dengan penasihat keuangan untuk menemukan pembiayaan agar tetap bertahan.

New York Stock Exchange juga memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan. Tercatat, saham perusahaan turun hingga 90 persen selama setahun terakhir. Itu juga mengeluarkan peringatan ‘going concern’ November lalu.

Kabar ini dibenarkan langsung oleh CEO Tupperware, Miguel Fernandez. Menurutnya, perusahaan terpaksa melakukan efisiensi untuk mengantisipasi dampak keuangan yang lebih buruk.

"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," ungkapnya.

Kinerja Penjualan

Selain penurunan nilai saham, memburuknya keuangan perusahaan juga dipicu oleh anjloknya kinerja penjualan. Hal ini menambah tekanan berat pada perusahaan yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga tersebut.

"Beberapa masalah merugikan Tupperware, termasuk penurunan tajam dalam jumlah penjual, penurunan konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda," menurut Neil Saunders, Analis Ritel dan Direktur Pelaksana di GlobalData.

Saunders mengatakan Tupperware berada dalam posisi genting secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan, dan juga karena asetnya ringan. Sehingga, Tupperware tidak memiliki banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang.

"Perusahaan ini dulunya adalah sarang inovasi dengan gadget dapur pemecahan masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya," katanya.


(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tupperware, Berdiri Selama 80 Tahun Hingga Akhirnya Terlilit Utang Rp10,7 Triliun
Tupperware, Berdiri Selama 80 Tahun Hingga Akhirnya Terlilit Utang Rp10,7 Triliun

Tupperware berencana untuk mengajukan perlindungan pengadilan setelah melanggar persyaratan pembayaran utangnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Di Balik Kebangkrutan Tupperware dan Pelajaran Bisnis yang Bisa Diambil
Fakta Di Balik Kebangkrutan Tupperware dan Pelajaran Bisnis yang Bisa Diambil

Perusahaan ini berencana meminta perlindungan hukum setelah melanggar ketentuan utangnya dan telah meminta bantuan penasihat hukum serta keuangan.

Baca Selengkapnya
Dulu Jadi Barang Favorit Ibu-ibu, Kini Tupperware Diambang Kebangkrutan karena Gagal Lunasi Utang
Dulu Jadi Barang Favorit Ibu-ibu, Kini Tupperware Diambang Kebangkrutan karena Gagal Lunasi Utang

Dulu kotak makan Tupperware jadi favorit ibu-ibu untuk bekal anak, tapi kini Tupperware terancam bangkrut karena gagal melunasi hutang.

Baca Selengkapnya
Tupperware Resmi Bangkrut
Tupperware Resmi Bangkrut

Pengajuan ini didasari menurunnya permintaan atas wadah penyimpanan makanan yang ikonik.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Sosok Penemu Tupperware yang Terinspirasi Kaleng Cat, Kini Ajukan Kebangkrutan
Ini Dia Sosok Penemu Tupperware yang Terinspirasi Kaleng Cat, Kini Ajukan Kebangkrutan

Tupperware sebenarnya merupakan merek ikonik yang telah bertahan lebih dari 70 tahun, telah menjadi bagian penting dalam budaya global.

Baca Selengkapnya
Sebelum Akhirnya Bangkrut, Ini Alasan Tupperware Laris Manis di Indonesia
Sebelum Akhirnya Bangkrut, Ini Alasan Tupperware Laris Manis di Indonesia

Tupperware didirikan pada 1946 oleh seorang pria, Earl Tupper.

Baca Selengkapnya
Faktor Ini Diyakini Jadi Penyebab Tupperware Bangkrut
Faktor Ini Diyakini Jadi Penyebab Tupperware Bangkrut

Multi level marketing jadi tumpuan Tupperware menjual produknya. Namun skema ini justru menjadi bumerang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tupperware Pertama Kali Masuk Indonesia hingga Jadi Kesayangan Emak-Emak
Sejarah Tupperware Pertama Kali Masuk Indonesia hingga Jadi Kesayangan Emak-Emak

Segala rangkaian manfaat dari pembelian Tupperware.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru, Tupperware Tak Jadi Bangkrut
Kabar Terbaru, Tupperware Tak Jadi Bangkrut

Perusahaan yang berbasis di Orlando, Florida itu mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 setelah berjuang merevitalisasi bisnis inti.

Baca Selengkapnya
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit
Cerita Serikat Pekerja Sritex Tetap Fokus Bekerja di Tengah Badai Pailit

Bayang-bayang pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan kini menghantui puluhan ribu pekerja pabrik tekstil terbesar tanah air.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bos Sritex Keras Depan Wamenaker Soal Ancaman Banjir PHK: Jangan Sampai Nambah Masalah!
VIDEO: Bos Sritex Keras Depan Wamenaker Soal Ancaman Banjir PHK: Jangan Sampai Nambah Masalah!

Perusahaan mengambil langkah untuk merumahkan buruh karena kekurangan bahan baku dan berdampak terhadap produksi.

Baca Selengkapnya
Setelah Sritex, Kini Raksasa Tekstil Pan Brothers Terancam Bangkrut
Setelah Sritex, Kini Raksasa Tekstil Pan Brothers Terancam Bangkrut

Pemerintah diminta hadir mengambil langkah perlindungan untuk keberlangsungan usaha bidang sandang dan juga seluruh pekerja.

Baca Selengkapnya