25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China
Total berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.
Total berat dari seluruh temuan ini mencapai 531 kilogram.
-
Mengapa Situs Arkeologi Jumeirah Era Islam penting? Situs ini menyoroti peran penting kawasan Jumeirah sebagai pusat komersial utama antara Oman, Semenanjung Arab, Mesopotamia, dan Timur Jauh.
-
Apa saja artefak yang ditemukan di situs arkeologi Yuanbaoshan? Artefak itu ditemukan selama penggalian di situs arkeologi Yuanbaoshan di Aohan Banner di Kota Chifeng yang telah berlangsung empat bulan dari bulan Mei.Tak hanya bentuk naga dari giok, naga hijau zamrud seukuran telapak tangan yang terbesar dari jenisnya juga ditemukan di situs itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bangunan batu kuno Arab Saudi? Arkeolog di Arab Saudi menemukan ribuan tulang hewan dan sisa-sisa manusia berumur 7.000 tahun pada sebuah bangunan batu kuno.
-
Apa yang ditemukan di Situs Arkeologi Saruq Al-Hadid? Penggalian tersebut menghasilkan harta karun berupa artefak langka, termasuk perunggu, tembikar, dan bejana batu, serta senjata seperti belati, pedang, kapak, panah perunggu dan besi, cangkang hias, ribuan manik-manik yang terbuat dari batu mulia dan semi mulia, berbagai segel lokal dan asing, dan banyak keping emas dan perak yang unik.
-
Apa yang ditemukan di Jebel Oraf, Gurun Nefud Arab Saudi, yang memberikan wawasan tentang masa Neolitikum? Dalam studi terbaru yang terbit pada jurnal PLOS ONE, peneliti dari Institut Max Planck Geoanthropology, Dewan Riset Nasional Italia, Institut Heritage Science (CNR ISPC), dan University College London memaparkan analisis penggunaan alat penggiling yang ditemukan di Jebel Oraf di Gurun Nefud Arab Saudi. Temuan ini mengungkapkan wawasan baru tentang periode sejarah manusia yang masih kurang dipahami.
25.000 Pecahan Artefak dari Masa Awal Islam Ditemukan di Jeddah, Ada Porselen dari China
Sebanyak 25.000 artefak berasal dari masa awal Islam atau sekitar abad ke-7 dan ke-8 Masehi ditemukan di Jeddah, Arab Saudi. Ribuan benda bersejarah ini ditemukan melalui Program Distrik Bersejarah Jeddah, bekerja sama dengan Komisi Warisan.
Program dimulai sejak Januari 2020, di mana dilakukan sejumlah penelitian eksplorasi dan survei geofisika.
Sumber: Riyadh Daily
Tujuan program ini adalah untuk mengungkap sejarah di empat lokasi penting yaitu Masjid Utsman bin Affan, Al Shona, bagian dari Tembok Utara, dan Al-Kidwah.
Penemuan arkeologis ini diumumkan sebagai bagian dari Historic Jeddah Revival Project yang diinisiasi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. Tujuan proyek ini adalah melestarikan situs-situs kepurbakalaan dan arkeologi di negara kerajaan tersebut serta mempromosikan Jeddah yang bersejarah sebagai destinasi budaya dan wisata, sesuai Visi Saudi 2030.
- Pemerintah Bawa 70 Ton Bumbu Khas Indonesia ke Mekkah untuk Katering Jemaah Haji
- Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji, Menag Yaqut Terbang ke Arab Saudi Dini Hari
- Tutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
- Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Menurut rilis Program Distrik Bersejarah Jeddah, survei arkeologi dan penggalian pada November 2020 menemukan sejumlah artefak penting seperti 11.405 pecahan tembikar seberat hampir 3 ton atau 293 kilogram, 11.360 tulang hewan seberat 107 kilogram, 1.730 pecahan cangkang seberat 32 kilogram, 685 material bangunan seberat 87 kilogram, 187 artefak kaca seberat 5 kilogram, dan 71 artefak logam seberat 7 kilogram. Secara keseluruhan, total berat dari temuan ini mencapai 531 kilogram.
Penyelidikan arkeologis di Masjid Utsman bin Affan menemukan artefak berasal dari abad kedua Hijriah atau abad ke-7 atau ke-8 Masehi.
Temuan di masjid Utsman bin Affan mencakup periode sejarah yang berbeda, khususnya, pilar kayu hitam yang ditemukan di dekat Mihrab, dianalisis dan ditelusuri kembali ke Pulau Ceylon (sekarang Sri Lanka) di Samudra Hindia, yang menyoroti hubungan perdagangan luas di Jeddah yang bersejarah.
Di situs yang sama ditemukan juga sejumlah bejana keramik dan pecahannya, termasuk porselen berkualitas tinggi. Beberapa bejana dibuat di Provinsi Jiangxi, China dan berasal dari abad ke-16 sampai 19 Masehi, sedangkan pecahan tembikar yang lebih dua berasal dari era kekhalifahan Abbasiyah.
Di situs arkeologi Al-Shona, berasal dari abad ke-19 Masehi, ditemukan pecahan tembikar, termasuk porselen dan keramik dari Eropa, Jepang, dan China, berasal dari abad ke-19 dan ke-20 Masehi. Penggalian di Al-Kidwah atau Babul Makkah (Gerbang Makkah) menemukan bagian Parit Timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-18 Masehi.
Batu nisan dari batu Mangabi, marmer, dan granit ditemukan di sejumlah lokasi berbeda di Jeddah.
Batu nisan ini berisi prasasti bertuliskan nama, epitaf, dan ayat-ayat Alquran, berasal dari abad kedua dan ketiga Hijriah atau abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Saat ini para ahli sedang meneliti batu nisan-batu nisan tersebut.
Penelitian arkeologis di empat situs bersejarah tersebut mencakup penggalian, analisis radiokarbon, analisis tanah, survei geofisika, dan pengujian ilmiah artefak. Sampel kayu dari 52 bangunan dikirim ke laboratorium internasional untuk diidentifikasi dan ditentukan asal tahunnya.
Selain itu, penelitian arsip internasional yang ekstensif menghasilkan koleksi lebih dari 984 dokumen sejarah, termasuk peta dan gambar Jeddah yang bersejarah. Dokumen ini tengah dikaji secara mendalam.
Program Distrik Bersejarah Jeddah dan Komisi Warisan berkolaborasi untuk mengawasi dokumentasi, registrasi, dan pelestarian artefak arkeologi yang ditemukan di Jeddah yang bersejarah. Penemuan ini terdaftar dalam Daftar Arkeologi Nasional, dan database ilmiah dibuat untuk melestarikan informasi terkait artefak yang ditemukan.