Abu Sayyaf bersedia kurangi uang tebusan sandera
'Diskon' tebusan itu hanya untuk sandera asal Kanada dan Norwegia. Belum ada kabar soal 10 WNI yang masih diculik
Militan Abu Sayyaf terus menuntut negara masing-masing sandera membayar tebusan. Namun, karena tak kunjung dicapai kesepakatan, teroris dari selatan Filipina ini berniat menawarkan pengurangan uang tebusan.
Tawaran itu setidaknya diberikan kepada pihak yang melobi pembebasan tiga warga asing serta seorang penduduk lokal Filipina. Ongkos melepas empat sandera itu awalnya dibanderol 1 miliar Peso. Belakangan Abu Sayyaf melunak, cuma menuntut 300 juta Peso saja.
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
The Standard melaporkan, Sabtu (16/4), para sandera yang kini tebusannya dikurangi itu adalah pengunjung serta pegawai resor Oceanview dari Kota Bangaray, yang diculik sejak 21 September 2015. Mereka adalah John Ridsdel dan Robert Hall (Kanada), sang manajer resor Kjartan Sekkingstad (Norwegia), serta Marites Flor (Filipina). Abu Sayyaf sempat menggertak hendak mengeksekusi keempat sandera pada 8 April lalu.
Video tuntutan baru para militan yang berbaiat kepada ISIS ini diunggah dua hari lalu. Abu Sayyaf turut menampilkan sosok empat sandera warga Malaysia yang diculik pada 1 April. Namun pada rekaman itu tak terlihat 10 sosok WNI yang diculik akhir bulan lalu. Terkait ongkos membebaskan 10 sandera asal Tanah Air, Abu Sayyaf menuntut bayaran nyaris Rp 15 miliar.
Sepekan terakhir, markas Abu Sayyaf di Tipo-Tipo, Provinsi Basilan, digempur oleh militer Filipina. Sejauh ini 32 anggota Abu Sayyaf tewas, sedangkan tentara Filipina yang gugur sebanyak 18 orang. Selain itu, 56 prajurit luka-luka.
Kelompok Abu sayyaf yang diserang ini dipimpin oleh Furuji Indama dan Isnilon Hapilon. Mereka diduga yang menyandera 10 WNI.
Di lain pihak, ketika proses penyanderaan 10 ABK WNI belum tuntas, perompak mengaku Abu Sayyaf kembali menyerang kapal berbendera Indonesia. Kapal nahas yang menjadi korban pembajakan adalah kapal tongkang Cristi dan Kapal Tunda TB Henry. Penyerangan oleh rombongan terduga militan dari selatan Filipina itu terjadi pada Jumat (15/6), pukul 18.31 waktu setempat.
Dalam pembajakan kali ini seorang ABK tertembak. Lima awak berhasil selamat, sedangkan empat lainnya diculik oleh kelompok tersebut.
Enam ABK yang selamat sudah dibawa oleh Polisi Maritim Negeri Jiran ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia. Kemlu menyebutkan kondisi ABK yang terluka tembak dalam kondisi stabil.
(mdk/ard)