Arkeolog Temukan Rumah Zaman Besi, Ungkap Kehidupan Sosial Masyarakat di Zaman Kuno
Ini adalah temuan penting, tak terduga, dan unik untuk sejarah Yunani awal.
Para arkeolog dari Universitas Göttingen di Jerman menemukan rumah Zaman Besi paling awal di Athena di Thorikos (Yunani) di selatan Athena.
Ini adalah temuan penting, tak terduga, dan unik untuk sejarah Yunani awal, pasalnya tidak ada struktur bangunan dari periode awal ini, dari abad ke-10 hingga ke-9 SM, yang telah ditemukan di mana pun di Attica.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Pemukiman kuno tersebut terletak di area pertambangan perak kuno, 60 kilometer selatan Athena. Di sini ditemukan kuburan berkubah Mycenaean dan pemukiman klasik dengan tempat tinggal, pabrik, tempat perlindungan, teater, dan kuburan.
Hal yang menarik, lokasinya hanya 20 meter di atas pantai laut yang tanpa pembatas atau pelindung – sehingga diperkirakan tidak ada bahaya dari laut saat itu.
Hanya selama abad ke-8 SM aktivitas pemukiman bergeser ke dataran tinggi puncak bukit yang aman setinggi lebih dari 100 meter. Setelah penyelidikan geofisika lereng tenggara, para ilmuwan menemukan sebuah makam dari abad ke-5 SM.
Pada 2019, sudut tembok yang terbuka awalnya menunjukkan bangunan makam klasik.
"Namun ternyata sebelumnya tidak ada pemakaman di sana, melainkan sebuah bangunan dari abad ke-10 hingga ke-9 SM," jelas Direktur Institut Arkeologi Universitas Göttingen, Prof. Dr. Johannes Bergemann, dikutip dari Arkeonews, Minggu (28/5).
Selama setahun terakhir, para ilmuwan terus meneliti luas bangunan dan mengidentifikasi lima hingga enam ruangan. Di ruangan terbesar masih banyak kerikil, yang menunjukkan halaman yang telah diaspal. Sebuah analisis fitur anorganik dan organik batuan menegaskan penggunaannya dari sekitar 950 sampai 825 SM.
"Adanya batu gerinda menunjukkan fungsi sebagai bangunan tempat tinggal. Struktur bangunan tempat tinggal yang berbeda menunjukkan masyarakat yang kompleks atau hierarki sosial yang sudah berkembang," kata Bergemann.
"Analisis ilmiah akan menunjukkan apakah ada pembiakan hewan di sini dan apakah bijih perak khas daerah itu ditambang saat ini."
Yayasan Gerda Henkel sekarang mendanai kelanjutan penggalian dengan dana sekitar 82.000 euro.
Dengan dana tersebut akan dilakukan penggalian menyeluruh, diperiksa secara arkeologis dan ilmiah, serta dianalisis. Penggalian akan dilanjutkan bekerja sama dengan Universitas Ghent (Belgia) pada Juli atau Agustus 2023 dan 2024.
(mdk/pan)