AS Tak Pedulikan 500 Laporan Soal Israel Gunakan Senjata Buatan Amerika Untuk Bunuh Warga Palestina di Gaza
500 laporan berasal dari berbagai sumber namun tak ada satu pun laporan yang ditindak.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengabaikan sekitar 500 laporan yang menyoroti tentang kepemilikan senjata yang selama ini digunakan tentara Israel untuk membunuh ribuan warga Palestina di Jalur Gaza merupakan buatan Amerika.
Dikutip dari The Cradle, Kamis (31/10), laporan-laporan ini disampaikan oleh badan-badan pemerintah AS, organisasi bantuan internasional, LSM, laporan media, dan keterangan dari saksi mata.
- Mengerikan, Israel Pakai Bom 'Melelehkan' Tubuh Warga Gaza yang Wafat di Pengungsian Al-Mawasi
- Israel Tangkap Seorang Warga Palestina, Dua Jam Kemudian yang Kembali Hanya Jasadnya
- Kesaksian Perwira Tentara AS Biadabnya Israel Sengaja Membom Warga & Anak-Anak Gaza, Ungkap Keterlibatan Amerika
- Ditanya Kenapa Tuhan Tak Menolong Gaza Palestina dari Kekejaman Israel, Jawaban Pemuda ini Sungguh Luar Biasa
Laporan tersebut mencakup dokumentasi foto pecahan-pecahan bom buatan Amerika di lokasi-lokasi tempat pembunuhan, seperti pembunuhan Hind Rajab yang berusia enam tahun dan keluarganya di mobil mereka pada bulan Januari, dengan potongan-potongan peluru tank 120 mm buatan AS yang ditemukan di tempat kejadian.
Kejadian lain yang meyakinkan laporan-laporan tersebut adalah ditemukannya pecahan bom buatan Amerika yang difoto di rumah sebuah keluarga dan di sebuah sekolah yang menjadi kamp pengungsian setelah serangan udara pada Mei yang menewaskan puluhan wanita dan anak-anak.
Tak Ada Tindakan
Salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan sudah ada Pedoman Tanggap Insiden Kerugian Sipil internal Departemen Luar Negeri, yang mengarahkan pejabat untuk menyelesaikan penyelidikan dan merekomendasikan tindakan dalam waktu dua bulan setelah memulai penyelidikan, tetapi tidak ada satu kasus pun yang mencapai tahap "tindakan".
“Lebih dari dua pertiga kasus masih belum terselesaikan dan banyak yang masih menunggu tanggapan dari pemerintah Israel,” jelasnya.
"Mereka mengabaikan bukti-bukti tentang kerusakan dan kekejaman yang meluas di kalangan warga sipil untuk mempertahankan kebijakan transfer senjata yang hampir tanpa syarat kepada pemerintah Netanyahu," kata John Ramming Chappell, penasihat hukum dan kebijakan.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti