Astronom Temukan Sinyal Radio Misterius dari Luar Angkasa Berpola Detak Jantung
Sinyal ini diperkirakan berasal dari galaksi berjarak miliaran tahun cahaya.
Para astronom mendeteksi sinyal radio misterius di luar angkasa memiliki pola seperti detak jantung. Sinyal ini diperkirakan berasal dari galaksi berjarak miliaran tahun cahaya, namun lokasi tepatnya dan penyebab dentuman tersebut tidak diketahui. Penelitian yang merinci soal temuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Nature pada Rabu.
Dentuman radio cepat atau fast radio bursts (FRB) sangat kuat, berdurasi milidetik dan asalnya tidak diketahui. FRB pertama kali ditemukan pada 2007, dan sejak saat itu, ratusan FRB terdeteksi muncul dari berbagai titik dan jarak di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Dimana penelitian tentang selada berbahaya di luar angkasa dilakukan? Mengutip ScienceAlert, Selasa (6/2), berdasarkan penelitian Universitas Delaware, Amerika Serikat (AS), tanaman berdaun seperti selada dan bayam di luar angkasa bisa menimbulkan bakteri.
Dikutip dari CNN, Kamis (14/7), banyak FRB mengeluarkan gelombang radio yang sangat cerah yang berlangsung hanya beberapa milidetik sebelum benar-benar menghilang, dan sekitar 10 persen FRB muncul berulang dan memiliki pola. Kemunculan FRB sangat cepat dan tiba-tiba sehingga sulit diamati.
Salah satu alat untuk melihat FRB adalah teleskop radio yang disebut Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME) di Observatorium Astrofisika Radio Dominion di British Columbia, Kanada.
Para astronom yang menggunakan CHIME melihat sesuatu pada 21 Desember 2019 dan menarik perhatian mereka. Menurut Daniele Michilli, peneliti pascadoktoral di Institut Kavli untuk Astrofisika dan Penelitian Luar Angkasa Institut Teknologi Massachusetts (MIT), FRB tersebut sangat ganjil. Sinyal radio yang dinamakan FRB 20191221A itu hanya muncul tiga detik atau sekitar 1.000 kali lebih lama dari FRB pada umumnya. Ini merupakan sinyal radio terlama sampai saat ini.
"Itu tidak biasa," kata Michilli.
"Tidak hanya sangat lama, berlangsung sekitar tiga detik tapi ada tapi ada puncak periodik yang sangat presisi, memancarkan setiap sepersekian detik — boom, boom, boom — seperti detak jantung. Ini adalah pertama kalinya sinyal itu sendiri periodik."
Michillin mengatakan, tim peneliti belum mengetahui dari galaksi mana datangnya sinyal tersebut dan bahkan perkiraan jarak 1 miliar tahun cahaya itu disebut "sangat tidak pasti". Sinyal tersebut juga tidak memberikan tanda-tanda dari mana asalnya dan apa penyebabnya.
Tim peneliti akan terus menggunakan CHIME untuk mengamati langit dan mencari lebih banyak sinyal gelombang radio. Frekuensi gelombang radio dan bagaimana mereka berubah bisa dimanfaatkan untuk membantu para astronom mempelajari lebih banyak soal ekspansi alam semesta.
"Deteksi ini memunculkan pertanyaan soal apa yang bisa menyebabkan sinyal ekstrem ini yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, dan bagaimana kita menggunakan sinyal ini untuk mempelajari alam semesta," jelas Michilli.
Baca juga:
Penampakan Gugusan Galaksi Paling Jelas dalam Sejarah
NASA Rilis Foto Gugusan Galaksi Paling Jelas dalam Sejarah, Berusia Miliaran Tahun
Cerita di Balik Tudingan NASA yang Sebut China Ingin Kuasai Bulan
Ilmuwan Ungkap Perjalanan Luar Angkasa Sebabkan Tulang Astronot Keropos, Ini Sebabnya
Times Square Tampilkan Warna-warni Gugusan Galaksi dari Teleskop Antariksa Webb
Roket Misterius Hantam Bulan, Ciptakan Kawah Ganda