Baju Perang Tentara China Berusia 2.500 Tahun Ditemukan, Simak Kehebatannya
Baju perang langka berusia 2500 tahun ditemukan di sebuah makam milik pria 30 tahun asal China barat di pemakaman Yanghai, Kota Turfan, tepi Gurun Taklamakan.
Baju perang langka berusia 2500 tahun ditemukan di sebuah makam milik pria 30 tahun asal China barat di pemakaman Yanghai, Kota Turfan, tepi Gurun Taklamakan.
Baju perang ini dianggap langka karena terbuat dari lebih dari 5000 sisik kulit ikan.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan? Dua bangkai kapal kuno dari Dinasti Ming ditemukan para arkeolog di Laut China Selatan, ungkap Badan Warisan Budaya China (NCHA), pada Kamis.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di situs arkeologi Qinjiazui? Tim arkeolog yang sedang melakukan penggalian di situs arkeologi Qinjiazui menemukan rumus perkalian tertua yang pernah tercatat.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Reruntuhan Kerajaan Kuno Sanxingdui? Arkeolog China menemukan bengkel kerja kerajinan batu giok berasal dari 3.400 tahun lalu.Ini merupakan pertama kalinya bengkel kerja kerajingan tangan ditemukan di Sanxingdui, China barat daya, menurut Direktur Stasiun Kerja Situs Sanxingdui dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Sichuan, Ran Honglin kepada media pemerintah China, Xinhua.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan oleh tim ahli paleontologi di China? Tim ahli paleontologi internasional menemukan bekas jejak kaki kecil dinosaurus seukuran kucing sekitar 100 juta tahun lalu di China.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Baju perang ini dibuat menyerupai rompi atau celemek. Baju ini dapat "memperkuat kulit manusia untuk pertahanan yang lebih baik terhadap pukulan, tusukan, dan tembakan".
"Ini adalah pakaian pertahanan satu ukuran yang cocok untuk semua yang ringan dan sangat efisien untuk tentara dari pasukan massal," ujar peneliti studi, Patrick Wertman.
Baju besi yang ditemukan ini memiliki kemiripan dengan baju perang tentara Persia abad ke-5 SM, bahkan usianya jauh lebih tua, yaitu dari abad ke-7 SM.
Penemuan ini menjadi satu-satunya armor dengan lokasi penemuan yang jelas dan terpelihara dengan baik.
Baju besi lain asal abad ke-8 hingga ke-3 SM pernah ditemukan dan disimpan di salah satu Museum di Kota New York. Namun, lokasi penemuannya tidak diketahui.
Unik
Peneliti beranggapan baju perang seberat 5 kilogram ini menjadi salah satu penemuan baju perang terunik yang pernah ada di China.
Keunikannya terletak pada gaya dan bahannya.
Analisis mengungkap baju besi menggunakan 5.444 sisik kulit kecil dan 140 sisik yang lebih besar. Peneliti menduga kulit yang digunakan adalah kulit sapi mentah.
Rupa armor yang terlihat seperti sisik ikan diduga tidak dibuat di China, melainkan oleh Kekaisaran Neo-Asyur, wilayah kekaisaran negara-negara Timur seperti Turki dan Mesir.
Cara Menggunakan
Baju besi biasanya dapat dipakai secara cepat tanpa bantuan orang lain. Baju ini berfungsi untuk melindungi tubuh bagian depan, pinggul, sisi kiri, dan bagian bawah.
Desain baju besi cocok untuk segala jenis tinggi badan karena terdapat tali yang dapat menyesuaikan tinggi dan lebarnya.
Namun, masih belum diketahui mengapa baju besi ditemukan di makam pria berusia 30 tahun.
Ada spekulasi bahwa pria tersebut orang asing, Asyur, atau mungkin merebut baju tersebut dari orang lain.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)