Bakteri Tertua di Dunia Penyebab Wabah yang Tewaskan Ratusan Juta Manusia Ditemukan
Diyakini bakteri ini adalah varian dari induk bakteri yang muncul sekitar 7.000 tahun lalu, sekitar 2.000 tahun lebih awal dari temuan sebelumnya.
Varian bakteri Yersinia pestis yang menyebabkan wabah the Black Death ditemukan dari sisa-sisa jasad manusia yang meninggal lebih dari 5.000 tahun lalu.
Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal Cell Reports. Sebelumnya bakteri ini sudah pernah ditemukan dan dianggap diketahui berasal dari masa 1.000 tahun lalu. Diyakini bakteri ini adalah varian dari induk bakteri yang muncul sekitar 7.000 tahun lalu, sekitar 2.000 tahun lebih awal dari temuan sebelumnya.
-
Kenapa fosil penting bagi ilmuwan? Fosil membantu manusia untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang pernah hidup pada masa lalu. Hal tersebut tentu berguna sebagai bukti dan data sejarah dari masa lampau untuk keperluan pencatatan dan dokumentasi untuk masa depan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi? Para ahli paleontologi menemukan spesies cumi-cumi vampir yang sebelumnya tidak diketahui.
-
Apa sebenarnya pengertian dari fosil? Fosil adalah sisa atau jejak organisme hidup, termasuk tumbuhan dan hewan, yang telah mati dan tertimbun dalam endapan sedimen di dalam tanah atau batuan.
-
Mengapa temuan fosil nyamuk jantan ini mengejutkan para ilmuwan? Fosil nyamuk ini mengejutkan ilmuwan karena mempertanyakan teori evolusi penghisap darah pada serangga.
-
Bagaimana fosil badak membantu memahami sejarah bumi? Fosil ini menjadi bagian kunci yang akan membantu ilmuwan memahami sejarah biologis dan geografis megafauna selama zaman Miocene.
-
Kapan fosil kromosom mamut ditemukan? Kulit mamut tersebut digali dari lapisan es (permafrost) Siberia, yang ditemukan pada 2018 di desa Belaya Gora.
"Yang cukup menakjubkan adalah kita mengetahui kemunculan Y.pestis ini 2.000 tahun lebih lama dari yang sebelumnya pernah dipublikasikan," kata Ben Krause-Kyora, peneliti senior penulis laporkan dan kepala Lab DNA di Universitas Kiel, Jerman dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir laman IFl Science.
"Tampaknya kita semakin dekat dengan bakteri aslinya."
Bukti adanya bakteri ini ditemukan dari sisa kerangka sesosok jasad manusia laki-laki berusia sekitar 20-30an tahun yang diberi nama "RV 2039" yang dikubur 5.000 tahun silam di kawasan yang saat ini adalah daerah Latvia. Tulang dari sosok pria ini ditemukan pada akhir abad ke-19 bersama kerangka lain. Tak ada yang tahu sebelumnya di mana sisa-sisa dari jasad itu selama lebih dari satu abad hingga akhirnya pada 2011 kerangka itu muncul dalam koleksi antropolog Jerman Rudolph Virchow. Penemuan kembali ini membuat para peneliti kembali ke lokasi dan menemukan dua lagi kuburan kuno.
Dalam penelitian terbaru, tim ilmuwan dari Eropa yang dipimpin Universitas Kiel mempelajari sampe dari gigi dan tulang dari keempat jasad manusia untuk mengurutkan genom serta memeriksa kemungkinan adanya bakteri dan virus patogen. Hasil ternyata cukup mengejutkan karena mereka menemukan Y.pestis pada RV 2039. Hasil dari pengurutan genom mengungkap bakteri itu adalah bagian dari varian turunan bakteri yang muncul pada 7.000 tahun lalu, sekitar beberapa ratus tahun setelah Y.pestis memisahkan diri dari induknya Yersinia pseudotubercolosis.
Belum diketahui bagaimana penyakit itu bisa menulari korbannya, tapi nyatanya si korban memiliki kandungan bakteri cukup banyak di aliran darahnya ketika dia meninggal, menandakan dia mati karena penyakit itu. Ternyata varian kuno dari bakteri itu tidak terlalu menular dan tidak cukup mematikan seperti varian turunannya yang kemudian membunuh ratusan juta manusia di Eurasia dan Afrika Utara pada abad ke-14 ketika wabah the Black Death muncul.
(mdk/pan)