Banjir Bandang Dahsyat Terjang Spanyol, Ratusan Warga Tewas dan Hilang
Jumlah korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah.
Spanyol diterjang banjir bandang dan sampai saat ini korban tewas telah mencapai 158 jiwa.
Tim penyelamat berhasil menemukan delapan jenazah pada Kamis (31/10) yang terperangkap di dalam garasi. Dilansir BBC, Jumat (1/11), sebanyak 155 korban jiwa berasal dari wilayah Valencia timur, dua dari Castilla-La Mancha, dan satu dari Andalusia.
- Banjir Bandang Terjang Tapanuli Selatan, 250 Kepala Keluarga Mengungsi
- Warga Dikejutkan dengan Banjir Berwarna Merah seperti Darah, Penyebanya Tak Disangka
- Momen Raja & Ratu Spanyol Dilempari Lumpur saat Datangi Lokasi Banjir, Reaksinya Tak Terduga
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Hingga saat ini, pemerintah setempat belum memberikan informasi mengenai jumlah orang yang masih hilang setelah bencana banjir yang paling mematikan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Menteri Pertahanan Spanyol, Margarita Robles, menyatakan jumlah korban jiwa secara nasional mungkin jauh lebih tinggi.
Politikus dari oposisi menyatakan pemerintah pusat di Madrid lambat dalam memberikan peringatan kepada masyarakat serta tidak bergerak cepat dalam mengirimkan tim penyelamat.
Wali Kota Valencia, Maria Jose Catala, menginformasikan bahwa di antara delapan jenazah yang ditemukan, terdapat seorang polisi setempat yang tenggelam di garasi di pinggiran Kota La Torre. Di area yang sama, seorang wanita berusia 45 tahun juga ditemukan meninggal di rumahnya.
"Orang-orang itu tidak akan meninggal jika mereka telah diperingatkan sebelumnya," ungkap seorang warga lokal kepada Reuters.
Infrastruktur Hancur
Ahli meteorologi menjelaskan, hujan deras yang terjadi dalam waktu delapan jam di beberapa bagian Valencia pada hari Selasa (29/10) telah menyebabkan intensitas curah hujan yang sangat tinggi. Banjir yang terjadi telah merusak infrastruktur Valencia, menghancurkan jembatan, jalan, dan rel kereta api, serta menenggelamkan lahan pertanian yang merupakan sumber sekitar dua pertiga produksi jeruk di Spanyol, negara penghasil jeruk terbesar di dunia.
Wali Kota Paiporta, Maribel Albalat, mengungkapkan pihaknya tidak pernah menerima peringatan mengenai potensi bahaya banjir yang akan datang. Dia juga melaporkan 62 orang tewas di kotanya.
Di Utiel, yang mengalami dampak parah, sungai Magro meluap, menyebabkan air setinggi tiga meter menggenangi rumah-rumah yang sebagian besar berlantai satu. Wali Kota Utiel, Ricardo Gabaldon, melaporkan sedikitnya enam orang tewas di kota yang berpenduduk sekitar 12.000 jiwa tersebut, kebanyakan di antaranya adalah lansia atau penyandang disabilitas yang tidak mampu menyelamatkan diri.