Bisakah Kita Duduk di Atas Awan? Ilmuwan Punya Jawabannya
Pada kenyataannya awan yang merupakan kumpulan molekul air juga punya berat yang bisa diukur.
Masih ingat dengan tokoh kartun Son Goku yang bisa terbang melayang dengan menaiki awan kinton?
Kita semua mungkin pernah terpikir, bisakah kita duduk di atas awan? Tapi pernahkah kita berpikir sebaliknya, apakah awan bisa duduk di atas kita? Jangan mudah tertipu dengan benda yang kelihatannya ringan dan melayang di udara itu. Pada kenyataannya awan yang merupakan kumpulan molekul air juga punya berat yang bisa diukur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Bagaimana Sagil bisa viral? Kisah Sagil pun viral di media sosial, terlebih saat dirinya memakai seragam SD dan berdiri berdampingan dengan rekan-rekannya. Tinggi badan Sagil pun terlihat begitu mencolok dari yang lain. Saat berdiri bersama orang dewasa, ia masih terlihat paling tinggi.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Tentu saja kita tidak bisa duduk di atas awan dan bersyukurlah karena awan juga tidak bisa duduk di atas kita.
Dilansir dair laman IFL Science, Senin (16/1), awan terbentuk dari kondensasi uap air untuk membentuk tetesan kecil air (droplet) yang kemudian bergabung membentuk apa yang kita lihat sebagai awan. Mirip dengan apa yang terjadi di kamar mandi setelah kita mandi air hangat.
Jadi bagaimana bisa sesuatu yang tidak mempunyai unsur padat bisa punya berat? Jawabannya ada dalam kumpulan massa molekul air.
Padatnya molekul air pada suatu awan membuat awan itu memiliki berat yang lebih besar. Awan dengan jenis yang berbeda bisa punya berat yang berbeda pula. Untuk mudahnya kita bisa membayangkan awan cumulus yang paling sering terlihat.
Peneliti di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional Amerika Serikat menghitung kepadatan awan cumulus yakni 0,5 gram air per meter kubik. Jadi 1 kilometer kubik awan bisa mengandung 1 miliar meter kubik air. Jika kita menghitung dengan kalkulator maka berat 1 miliar meter kubik air dikali 0,5 adalah 500.000 kilogram. Jadi satu awan cumulus beratnya bisa mencapai 500.000 kilogram.
Jika dibandingkan dengan pesawat Boeing 747-SP yang beratnya 220.000 kilogram maka awan cumulus yang lebih berat itu juga ternyata bisa melayang di udara.
Awan yang sangat besar dan luas tentu beratnya di beberapa bagian bisa berbeda. Awan juga terbuat dari banyaknya tetesan air yang saking kecilnya maka gravitasi tidak berpengaruh. Dan ternyata udara kering juga lebih padat ketimbang sebuah awan, artinya awan bisa melayang dengan nyaman di atas kumpulan udara kering tanpa melewatinya.
Lain kali jika Anda melihat awan besar di atas Anda, bersyukurlah karena awan itu tidak akan jatuh menimpa Anda.
(mdk/pan)