Dinosaurus Punah Saat Asteroid Hantam Bumi, Tapi Nenek Moyang Manusia Tidak, Ini Sebabnya
Nenek moyang manusia jutaan tahun lalu pernah hidup berdampingan dengan dinosaurus.
Dinosaurus Punah Saat Asteroid Hantam Bumi, Tapi Nenek Moyang Manusia Tidak, Ini Sebabnya
Sebuah fosil mamalia plasental hanya ditemukan pada batu yang berusia lebih muda daripada 66 juta tahun, bertepatan dengan waktu jatuhnya asteroid di bumi. Penemuan ini menyatakan mamalia plasental memulai evolusinya setelah terjadi kepunuhan massal akibat jatuhnya asteroid ke bumi. Namun, data molukelar mengungkapkan mamalia plasental sudah ada jauh sebelum itu.
Mamalia plasental baru dapat memulai evolusinya menjadi mamalia modern setelah dinosaurus punah, mengindikasikan bahwa mamalia baru dapat mendiversifikasikan spesiesnya pascakepunahan dinosaurus.
Data yang diambil ilmuwan ini berasal dari catatan fosil mamalia plasental yang sudah ada sejak 66 juta tahun lalu.
"Kami mencoba untuk mengumpulkan data ribuan fosil mamalia plasental dan dari situ terdapat pola kemunculan dan kepunahan dari kelompok mamalia yang berbeda."
Emily Carlisle, penulis utama dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kebumian Universitas Bristol.
-
Kenapa ilmuwan berpendapat bahwa evolusi manusia terjadi karena asteroid yang memusnahkan dinosaurus? Meski membawa kehancuran besar, namun ilmuwan mengungkap peristiwa inilah yang memungkinkan manusia untuk berevolusi. Spesies mamalia termasuk primata dapat berkembang pesat setelah kematian berbagai dinosaurus.
-
Apa penyebab kepunahan dinosaurus selain asteroid? Sumber: USA Today Membuka kembali perdebatan tersebut, sebuah studi baru mengatakan letusan gunung berapi mungkin telah mengganggu ekosistem dan mengancam keberlangsungan dinosaurus non-burung sebelum asteroid menabrak Bumi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Bagaimana para ilmuwan mempelajari bulu dinosaurus dan burung kuno? Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution, para ahli paleontologi telah mempelajari bulu dari tiga makhluk purba dengan cermat, termasuk dinosaurus non-unggas Sinornithosaurus yang hidup sekitar 125 juta tahun yang lalu di China. Mereka juga melihat Confuciusornis, burung purba dari waktu dan tempat yang sama. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan sinar-X dan cahaya inframerah, para ilmuwan menemukan keberadaan protein yang disebut corneous beta-proteins (CBPs) dalam struktur kimia bulu tersebut.
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
"Model yang kami gunakan memprediksi umur kemunculan berdasarkan garis keturunan yang pertama kali muncul di catatan fosil dan pola keberagaman spesies pada garis keturunan tersebut. Model ini juga dapat memprediksi umur kepunahan berdasarkan kemunculan paling terakhir dari grup mamalia yang punah."
Daniele Silvestro, rekan penulis dan peneliti dari Universitas Fribourg.
Phil Donoghue, rekan penulis dari Bristol juga menambahkan "dengan meneliti kemunculan dan kepunahan dari mamalia ini, kami dapat melihat dampak peristiwa kepunuhan massal K-Pg atau Peleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM) secara lebih jelas."
Primata, kelompok yang juga termasuk manusia, dan binatang karnivora serta lagamorfa lainnya tampak sudah memulai evolusinya sebelum kepunahan massal K-Pg.
Artinya, nenek moyang kelompok tersebut pernah hidup berdampingan bersama dinosaurus yang kemudian terdiversifikasi secara cepat setelah turunnya asteroid ke bumi yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra