Galaksi Saat Alam Semesta Baru Terbentuk Lebih Besar dari yang Diperkirakan
Galaksi yang belum matang saat awal terbentuknya alam semesta lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Galaksi yang belum matang saat awal terbentuknya alam semesta lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini salah satu temuan yang dipresentasikan pada pertemuan ke-240 Perkumpulan Astronomi Amerika (AAS) di Pasadena, California.
Menggunakan astronomi radio, para peneliti mengamati aliran gas panas besar dari pusat galaksi, dan gas dingin di kawasan terluar galaksi muda A1689-zD1 yang dapat membantu para astronom lebih memahami bagaimana galaksi berkembang dan menjadi lebih terstruktur ketika galaksi-galaksi ini semakin dewasa.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Bagaimana para ilmuwan meneliti lukisan gua tersebut? Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Indonesia Adhi Augus Oktaviana menggunakan teknik yang disebut pencitraan seri U ablasi laser, yang menurut mereka dalam penelitian tersebut adalah “aplikasi baru dari pendekatan ini”.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari tentang bekas luka luar angkasa? Peneliti lebih dari 100 institusi di seluruh dunia mengungkapkan bahwa tubuh manusia mengalami berbagai perubahan saat berada di luar angkasa, namun sebagian besar kembali normal dalam beberapa bulan setelah kembali ke Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
Temuan ini, yang akan diterbitikan dalam The Astrophysical Journal edisi mendatang juga menunjukkan manfaat menggunakan astronomi radio untuk mempelajari galaksi yang sebelumnya ditemukan melalui instrumen seperti Teleskop Antariksa Hubble.
Dikutip dari laman The Independent, Jumat (17/6), galaksi A1689-zD1 tampak seperti galaksi pembentuk bintang muda yang tidak sebesar galaksi Bima Sakti dan berjarak sekitar 13 miliar tahun cahaya dari kita di konstelasi Virgo.
Jarak itu berarti pengamatan astronom A1689-zD1 muncul seperti yang ada hanya 700 juta tahun setelah Big Bang, cahayanya membutuhkan waktu miliaran tahun untuk mencapai kita.
A1689-zD1 ditemukan pada 2015 menggunakan Teleskop Hubble dan Teleskop Spitzer, di samping teknik yang dikenal sebagai
lensa gravitasi.
Penelitian baru dilakukan di Chile utara menggunakan teleskop radio atau Atacama Large Millimeter/submillimeter Array atau ALMA.
Pengamatan menemukan A1689-zD1 memiliki lingkaran cahaya dingin, gas karbon, dan juga menghasilkan aliran material keluar dari pusatnya, sesuatu yang biasanya terkait dengan lubang hitam supermasif di pusat beberapa galaksi.
"Kami telah melihat jenis emisi lingkaran gas perpanjangan dari galaksi yang terbentuk kemudian di alam semesta, tetapi melihatnya di galaksi awal berarti bahwa jenis perilaku ini bersifat universal bahkan di galaksi yang lebih sederhana yang membentuk sebagian besar bintang di alam semesta. Alam semesta awal," jelas Darach Watson, seorang profesor di Institut Niels Bohr di Universitas Kopenhagen dan penulis penelitian.
"Memahami bagaimana proses-proses ini terjadi pada galaksi muda itu penting untuk memahami bagaimana pembentukan bintang terjadi pada alam semesta awal."
Peneliti lainnya di Institut Niels Bohr, Seiji Fujimoto mengatakan lingkaran gas dalam pengamatan baru juga menjelaskan galaksi awal ini bisa jadi lebih besar dari hasil pengamatan sebelumnya.
"Emisi dari gas karbon di A1689-zD1 jauh lebih luas daripada yang diamati dengan Teleskop Hubble, dan ini bisa berarti bahwa galaksi awal tidak sekecil yang terlihat," jelasnya dalam sebuah pernyataan.
"Jika, pada kenyataannya, galaksi awal lebih besar dari yang kita yakini sebelumnya, ini akan berdampak besar pada teori pembentukan dan evolusi galaksi di alam semesta awal."
Baca juga:
Ilmuwan Deteksi Sinyal Sangat Aneh Datang dari Luar Angkasa
Ambisi China Jelajahi Bulan, Mars dan Planet Lainnya
Penampakan Sagitarius A*, Black Hole Supermasif di Pusat Bima Sakti
Ilmuwan Ingin Kirim Gambar Manusia Bugil ke Luar Angkasa untuk Menarik Alien
Ilmuwan Amati Jenis Ledakan Baru di Luar Angkasa
Ilmuwan Peringatkan NASA Bisa Picu Serangan Alien
Ilmuwan NASA Amati Komet Terbesar yang Pernah Terlihat Menuju Bumi