Hamas dan Fatah Sepakat Bentuk Komite Pemerintahan Bersama untuk Kelola Gaza Setelah Perang Berakhir
Pertemuan delegasi Hamas dan Fatah berlangsung di Kairo, Mesir.
Hamas dan Fatah dari Otoritas Palestina (PA) sepakat membetuk “komite administratif” untuk memerintah Jalur Gaza setelah perang. Demikian diungkapkan seorang sumber Hamas kepada Al-Araby al-Jadeed pada 4 November.
“Putaran diskusi yang diadakan antara delegasi Hamas dan Fatah di Kairo di bawah naungan pejabat Badan Intelijen Umum berakhir dengan kesepakatan untuk membentuk komite administratif untuk Jalur Gaza,” kata sumber tersebut, dikutip dari The Cradle, Jumat (8/11).
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
- Hamas Ternyata Sudah Teken Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Tapi Israel Terus Cari Alasan Baru buat Menggagalkannya
- Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata, Tapi Israel Tak Mau Akhiri Perang di Gaza
- Hamas dan Jihad Islam Tolak Usulan Mesir Soal Gaza Demi Imbalan Gencatan Senjata Permanen
Hamas, lanjut sumber tersebut, “menyajikan visi rinci mengenai kerja, tugas dan wewenang komite tersebut, sementara delegasi Fatah meminta untuk meninjau kembali kepemimpinan pusatnya, yang kemudian memerlukan diadakannya pertemuan dan tindak lanjut.”
Seorang sumber dari Mesir mengungkapkan ke Al Qahera TV, delegasi Hamas dipimpin wakil kepala biro politik dan anggota Politburo, Bassem Naim dan kepala hubungan nasional Hussam Badran. Sementara itu, delegasi Fatah diwakili Wakil Ketua Fatah, Mahmaoud al-Aloul, Komite Eksekutif PLO (Organisasi Pembebasan Palestina), Azzam al-Ahmad, dan ketua Dewan Nasional Palestina, Rawhi Fattouh.
Laporan tersebut bertepatan dengan pertemuan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan timpalannya dari Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Kairo.
Kedua pemimpin tersebut menyatakan “penolakan terhadap segala bentuk eskalasi Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.” Mereka juga membahas upaya mencapai gencatan senjata di Gaza.