Ilmuwan China Coba Pakai Radiasi untuk Bunuh Virus Corona Pada Kemasan Makanan
Penelitian ini dipimpin oleh Korporasi Nuklir Nasional China (CNNC) bekerja sama dengan Perusahaan Isotop dan Radiasi China serta Institut Mikrobiologi yang nantinya akan mengevaluasi temuan ini.
Ilmuwan China mulai melakukan percobaan di laboratorium untuk melihat apakah sinar radiasi bisa membunuh virus corona yang berada di kemasan makanan. Demikian dikatakan dalam sebuah pengumuman resmi kemarin.
Penelitian ini dipimpin oleh Korporasi Nuklir Nasional China (CNNC) bekerja sama dengan Perusahaan Isotop dan Radiasi China serta Institut Mikrobiologi yang nantinya akan mengevaluasi temuan ini.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Kenapa ilmuwan meneliti virus purba di Himalaya? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Tujuan utama dari proyek ini untuk melakukan penelitian tentang disinfeksi radiasi virus corona dan menerapkan proses untuk memberikan bukti pemusnahan virus corona dalam pasokan makanan beku," kata CNNC, seperti dilansir laman South China Morning Post, Sabtu (14/3).
"Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk membersihkan makanan beku impor dan mencegah terjadinya penularan saat berlangsungnya acara olahraga internasional."
Persiapan dari penelitian ini dilakukan Desember lalu setelah sejumlah kasus virus corona terkait dengan beberapa kemasan makan impor beku, kata CNNC.
Selama tiga bulan terakhir para peneliti sudah menggelar percobaan iradiasi terhadap dua tipe virus corona dan hasilnya memperlihatkan kadar radiasi yang rendah bisa memusnahkan virus tanpa mempengaruhi keamanan makanan, kata CNNC.
Sementara itu Badan Pemeriksa Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan masih kurang cukup bukti untuk menyimpulkan makanan dan kemasan makanan adalah sumber penularan virus corona.
FDA bulan lalu menuturkan laporan tentang adanya virus yang terdeteksi di makanan dan kemasan makanan kebanyakan berasal dari sidik jari ketimbang bukti bahwa penularan terjadi lewat makanan atau kemasannya.
CNNC mengatakan teknologi radiasi selama ini sudah banyak digunakan dalam membersihkan dan sterilisasi peralatan medis. Lebih dari 40 persen peralatan medis di AS dan Eropa dibersihkan dengan radiasi, namun di China hanya sepuluh persen.
Selama pandemi, teknologi yang sudah digunakan untuk mencegah virus corona mencemari makanan adalah lewat disinfeksi sinar ultraviolet dan kimia meski teknologi itu bisa menyisakan residu unsur kimia pada makanan dan hanya bisa dilakukan pada kemasan makanan yang permukaannya datar.
Menurut CNNC, sinar radiasi bisa membersihkan bagian dalam dan luar makanan.
(mdk/pan)