Ilmuwan China Kembangkan Pil Pelangsing yang Bisa Bikin Panjang Umur
Ilmuwan China menyampaikan mereka telah mengembangkan obat yang bisa bikin umur panjang sekaligus bisa sebagai pelangsing.
Ilmuwan China menyampaikan mereka telah mengembangkan obat yang bisa bikin umur panjang sekaligus bisa sebagai pelangsing. Obat ini menginduksi kelaparan semu dalam sel untuk mengaktifkan enzim pengatur energi dan mengurangi penyimpanan lemak.
Tim ilmuwan, yang dipimpin peneliti dari Universitas Xiamen mengatakan senyawa kimia dalam obat tersebut juga menunjukkan bisa memperpanjang umur dan menjaga kesehatan dalam jangka waktu lama pada cacing dan tikus. Mereka menambahkan, pil ini berpotensi menjadi obat untuk gangguan metabolisme seperti diabetes dan penyakit liver atau hati.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan pada Tembok Besar China? Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember di jurnal Science Advances mengungkapkan, peneliti sedang mencari cara terbaik untuk melindungi Tembok Besar China dari angin dan erosi. Mereka mencatat struktur tersebut "sebagian besar dihuni oleh biocrust."
-
Apa yang baru saja ditemukan oleh ilmuwan China? Ilmuwan dari China telah menciptakan desain baterai berbasis air terbaru yang lebih aman dan lebih efisien dalam menyimpan energi dibandingkan dengan baterai ion litium (Li-ion) yang saat ini banyak digunakan oleh manusia.
-
Bagaimana para ilmuwan mengungkap rahasia Tembok Besar China? Para peneliti menggunakan kombinasi teknik kromatografi dan analisis isotop.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kenapa China membuka jurusan Ilmu dan Teknik Kopi? "Ini adalah jurusan pertama di negara ini yang menawarkan pelatihan bakat profesional bagi para sarjana kopi," jelas Universitas Pertanian Yunnan.
Pemimpin penelitian, Profesor Lin Shengchai, yang juga ahli biologi metabolisme Universitas Xiamen mengatakan, obat ini dikembangkan berdasarkan mekanisme praktik puasa yang dijalankan orang China kuno yang disebut bigu atau "puasa padi-padian dan palawija" seperti gandum, beras, millet, biji rami, dan kedelai. Puasa padi-padian dan palawija ini dilakukan untuk meningkatkan spiritualitas, kesehatan, dan umur panjang.
"Obat kami meniru jalan ilahiah bigu dan dirancang untuk umur panjang. Kami menemukan kunci hidup lama dalam pembatasan kalori dan puasa," jelas Lin, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (19/10).
"Saya sangat gembira dengan obat saya ini, obat pertama yang dikembangkan secara lokal di China mulai dari awal, dari mekanisme, cara, target sampai manfaat klinis," lanjutnya, seraya menambahkan timnya berharap menguji produk ini dalam uji coba klinis pada manusia dalam beberapa tahun ke depan.
Para ilmuwan menemukan, obat aldometanib ini memperpanjang umur dan rentang hidup sehat cacing gelang kecil dari usia rata-rata 18 hingga 26 hari dan tikus setidaknya 7,5 persen. Obat ini juga menurunkan kadar glukosa pada tikus tanpa menyebabkan kadarnya turun terlalu rendah dan mengurangi lemak hati dan steatohepatitis nonalkohol (bentuk penyakit hati berlemak yang agresif) pada hewan pengerat yang obesitas.
Tim juga melihat penurunan berat badan signifikan, masa lemak, dan komposisi lemak tubuh pada tikus yang diberikan aldometanib selama sebulan.
Lin mengatakan, obat ini bisa mengendalikan berat badan, mengatur kadar gula darah, menyembuhkan inflamasi, meningkatkan metabolisme, dan memberikan efek peremajaan. Obat ini juga berpotensi memiliki manfaat bagi penderita diabetes, penyakit liver, dan obesitas, dan mereka yang ingin hidup lebih lama dan sehat.
Lin mengatakan, karena obat ini meniru kondisi puasa dalam sel tanpa mengubah kadar energi dalam tubuh, rasa lapar tidak muncul.
Tim ilmuwan yang juga berasal dari Rumah Sakit Shanghai Sixth People, Universitas Tsinghua, dan Institut Kimia Fisika Dalian Akademi Sains China (CAS) ini menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Nature Metabolism pada 10 Oktober.
Baca juga:
Ilmuwan Sebut Gas dari Brokoli Jadi Pertanda Ada Kehidupan di Planet Lain
Arkeolog Peru Temukan Delapan Mumi Berusia 800 Tahun
Taman Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Irak, Isinya Mencengangkan
Ilmuwan Tumbuhkan Sel Otak Manusia dalam Otak Tikus, Tujuannya Mulia Sekali
Singapura akan Izinkan Warganya Konsumsi Jangkrik dan Kumbang
Ilmuwan Pecahkan Misteri Seputar Migrasi Belut Purba