Ilmuwan Jerman sebut buang air jongkok lebih menyehatkan
Giulia Enders asal Frankfurt sebut WC duduk meningkatkan risiko wasir. Dia menyarankan orang Eropa tiru Asia
Anda merasa buang air besar dalam posisi jongkok ketinggalan zaman? Anda membangun WC duduk di rumah supaya lebih modern? Coba pikir ulang.
Ilmuwan mikrobiologi Jerman Giulia Enders menyatakan buang hajat dengan cara duduk ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Mayoritas orang yang dia teliti di Barat mengalami gangguan pencernaan, akibat kebiasaan memakai WC duduk.
-
Kenapa jeruk bisa membantu menjaga kesehatan jantung? Jeruk kaya akan serat, kalium, dan kolin, yang semuanya berkontribusi positif terhadap kesehatan jantung. Serat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sedangkan kalium berperan dalam mengatur tekanan darah.
-
Mengapa kesehatan istri Jenderal Sayidiman menurun? Sri Suharyati, istri Sayidiman, mengalami penurunan fisik yang signifikan. Menurut pengakuan Sayidiman, kondisi kesehatan istrinya disebabkan oleh dampak emosional akibat perlakuan tidak adil yang diterima oleh suaminya.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa permen jahe bermanfaat bagi kesehatan? Jahe sendiri adalah tanaman yang kaya akan nutrisi dan bioaktif, yang memiliki manfaat kesehatan yang luas.
-
Mengapa jahe baik untuk menjaga kesehatan jantung? Sementara, jahe dapat mengurangi kadar kolesterol darah (dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif) dan meningkatkan fungsi hati. Jahe juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, indikator lain dari penyakit jantung
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
The Daily Mail melaporkan, Rabu (20/5), peradaban Barat menurut Giulia keliru menafsirkan cara buang hajat yang ideal. Dia menganjurkan setiap orang kini mengikuti cara buang air mayoritas warga Asia, yakni jongkok dengan badan dicondongkan ke depan.
"Ketika anda buang air dengan cara jongkok, maka saluran di rektum berada dalam posisi garis lurus. Jika anda duduk, maka ada otot yang tertarik," ujarnya.
Lebih dari itu, buang hajat dengan cara jongkok mengurangi tekanan di otot di saluran usus, kaki, dan pantat. Ini menjelaskan mengapa balita atau bayi secara intuitif buang air dengan jongkok, karena memang begitu cara kerja tubuh manusia.
Membiasakan buang air dengan cara duduk, menurut ilmuwan asal Universitas Frankfurt ini, memicu pelbagai gangguan gastrotestinal.
"Karena kebiasaan memakai WC duduk masalah wasir lebih banyak dialami penduduk negara-negara Barat dibanding Asia," kata Giulia.
Dari catatan Giulia, penduduk Barat lebih terbiasa jongkok hingga abad 19. Munculnya teknologi WC duduk mengubah itu semua. "Orang Barat mengira cara buang air ini yang lebih beradab."
(mdk/ard)