Ilmuwan Pertama Kali Temukan Mikroplastik pada ASI, Makin Membahayakan Kesehatan Bayi
Penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Polymers menunjukkan jika ASI ibu-ibu itu terkontaminasi mikroplastik polietilena, PVC, dan polipropilen.
Ilmuwan berhasil menemukan keberadaan mikroplastik dalam ASI (air susu ibu). Keberadaan mikroplastik dalam ASI dapat mengancam kesehatan bayi yang masih menerima ASI dari ibunya.
Sebelumnya mikroplastik adalah partikel kecil plastik yang sulit hancur dan memiliki diameter kurang dari 5 milimeter. Mikroplastik sendiri adalah partikel yang berasal dari produk kosmetik kecantikan, pakaian, bungkus makanan, dan barang-barang proses industri. Mikroplastik juga dikenal sebagai partikel yang merusak lingkungan.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Apa yang membuat ilmuwan penasaran tentang asal muasal air di Bumi? Hal ini terjadi lantaran, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana cara air mampu menutupi dua pertiga permukaan Bumi. Sebab, awalnya saat Bumi terbentuk, suhunya sangat panas dan mendidih. Jadi, hal ini yang membuat peneliti penasaran bagaimana bisa air dengan suhu tinggi mampu menyelimuti permukaan Bumi, dan berubah menjadi unsur kehidupan.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
Keberadaan mikroplastik pertama kali ditemukan pada 2004. Kini mikroplastik sudah menyebar ke berbagai tempat, dari salju di Kutub Utara dan Selatan Bumi, dalam makanan laut, garam meja, hingga air minum.
Namun temuan mikroplastik dalam ASI bayilah yang mengagetkan ilmuwan.
Dikutip dari laman Wion, Senin (10/10), ilmuwan melakukan penelitian pada ibu yang baru seminggu melahirkan bayi di Kota Roma, Italia. Ilmuwan menemukan jika 34 ibu bayi memiliki ASI yang terkontaminasi mikroplastik. Keberadaan mikroplastik sebesar 75 persen berhasil dideteksi pada asi ibu-ibu itu.
Penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Polymers menunjukkan jika ASI ibu-ibu itu terkontaminasi mikroplastik polietilena, PVC, dan polipropilen.
Temuan 3 partikel mikroplastik ini lebih berbahaya dibanding temuan mikroplastik phthalates dalam ASI yang pernah dijumpai sebelumnya.
Dalam penelitian, para peneliti mencatat konsumsi makanan dan minuman ibu-ibu itu. Mereka menemukan jika ibu-ibu itu sering mengonsumsi makanan dan minuman yang dikemas plastik, memakan makanan laut, dan menggunakan produk kebersihan pribadi yang mengandung plastik.
Namun ilmuwan tidak menemukan hubungan keberadaan mikroplastik dengan produk-produk yang digunakan ibu-ibu itu.
Akhirnya ilmuwan menarik kesimpulan jika ASI ibu-ibu itu tercemar mikroplastik karena keberadaan mikroplastik yang dapat ditemukan di mana-mana. Paparan mikroplastik kepada ibu-ibu itu pun tak terelakkan.
“Jadi, bukti keberadaan mikroplastik dalam ASI meningkatkan kepedulian kami terhadap populasi bayi yang sangat rentan,” jelas Dr Valentina Notarstefano.
“Sangat penting untuk menilai cara mengurangi paparan kontaminan ini selama kehamilan dan menyusui,” lanjutnya.
“Tetapi harus ditekankan bahwa keuntungan menyusui jauh lebih besar daripada kerugian yang ditimbulkan oleh adanya mikroplastik yang mencemari. Studi seperti kami tidak boleh mengurangi pemberian ASI pada anak-anak, tetapi sebaliknya, meningkatkan kesadaran publik untuk menekan politisi agar mempromosikan undang-undang yang mengurangi polusi,” jelasnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
IDI Ungkap Banyak Negara Melarang Kemasan Makanan Minuman Berbahan BPA
Penyu Australia Ditemukan Buang Kotoran Plastik Selama Enam Hari
Ciptakan Ekonomi Sirkular, Pengusaha RI Diundang ke Pameran Inovasi Industri Plastik
Daftar Negara yang Melarang Penggunaan Plastik Sekali Pakai
Prancis Mulai Larang Plastik untuk Bungkus Sayur dan Buah