Ilmuwan Temukan Burung Unta Raksasa Berusia 2 Juta Tahun, Tinggi 3 Meter Berat 4 Ton
Peneliti dalam studi baru mengungkapkan, burung ini setinggi 3 meter dan beratnya lebih dari 450 kilogram hampir sebesar beruang kutub.
Di penghujung zaman es akhir, burung raksasa berukuran tiga kali dari burung unta modern melintas di Eropa timur.
Menurut analisis fosil tulang paha yang ditemukan baru-baru ini di Krimea, itu adalah burung berotot yang hidup sekitar 2 juta tahun lalu. Ilmuwan menyebut hewan ini sebagai Pachystruthio dmanisensis.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa itu Sinonim? Sinonim adalah ungkapan baik berupa kata, frasa, atau kalimat yang kurang lebih sama maknanya dengan ungkapan yang lain.
Peneliti dalam studi baru mengungkapkan, burung ini setinggi 3 meter dan beratnya lebih dari 450 kilogram hampir sebesar beruang kutub, sehingga makhluk ini dikenal sebagai salah satu burung terberat sepanjang masa.
Burung raksasa semacam ini juga dikenal berasal dari Australia, Madagaskar, dan Selandia Baru. Sebelum penelitian ini, fosil burung unta yang telah punah ditemukan di Hungaria, Georgia, Rusia, Ukraina, dan Turki. Namun penemuan tulang paha baru ini merupakan bukti pertama burung unta raksasa yang hidup di Eropa selama masa Pleistosen, 2,6 juta sampai 11.700 tahun lalu, tulis para peneliti, dikutip dari Live Science, Senin (26/6).
"Garis keturunan Pachystruthio kemungkinan besar pertama kali muncul pada Pliosen (2,6 juta hingga 5,3 juta tahun yang lalu) di Turki atau daerah yang berdekatan," kata penulis studi utama Nikita Zelenkov, ahli paleontologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, kepada Live Science dalam sebuah surel.
Ilmuwan menemukan fosil tulang paha itu di jaringan gua Taurida di Semenanjung Krimea. Gua ini ditemukan pada 2018 saat penggalian untuk pembangunan jalan raya.
Zelenkov mengatakan, walaupun tulang paha itu mirip dengan tulang paha burung unta modern, tapi fosil ini jauh lebih besar. Besarnya tulang paha ini memudahkan ilmuwan dalam mengukur berat burung purba tersebut.
Karena ukurannya yang sangat besar, burung ini kemungkinan tidak bisa berlari dengan kencang. Namun ini juga membuat predator yang lebih kecil tidak berani menyerang mereka, tulis para peneliti.
Jutaan tahun lalu, daerah sekitar gua Taurida ditinggali berbagai macam hewan zaman Pleistosen. Banyak fosil hewan purba ditemukan di daerah ini seperti kuda, banteng, anjing, unta, badak, dan rusa.
Sekarang para peneliti telah menyimpulkan burung raksasa ini bagian dari ekosistem zaman es dan mereka mulai meneliti bagaimana burung ini berinteraksi dengan hewan lain dan dengan manusia awal yang mungkin memburu mereka.
"Ada lebih banyak hal yang bisa dipelajari dari situs itu tentang masa lalu Eropa," kata Zelenkov.
Temuan ini dipublikasikan online dalam Journal of Vertebrate Paleontology.
(mdk/pan)