Isi Kuburan Kuno di China Mengejutkan Ilmuwan, Terungkap Ada Spesies Baru Kera
Sebuah makam kuno berusia 2.300 tahun yang ditemukan di China menyimpan jenis harta karun yang berbeda.
Sebuah makam kuno berusia 2.300 tahun yang ditemukan di China menyimpan jenis harta karun yang berbeda. Para peneliti menemukan tengkorak genus siamang baru dan telah punah.
Tulang siamang atau juga disebut owa tersebut ditemukan di salah satu dari 12 liang lahat di dalam makam kuno yang ditemukan tahun 2004 di Provinsi Shaanxi, China. Belasan liang lahat ini berisi kerangka hewan lainnya, termasuk macan tutul, beruang hitam Asia, lynx, bangau, dan ternak domestik.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
Namun yang menarik perhatian peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) adalah tengkorak seekor siamang.
Dikutip dari IFL Science, Rabu (22/2), dalam China kuno, siamang atau kera hitam dianggap sebagai makhluk terhormat dan dianggap sangat penting secara kultural.
Simbol cendekiawan-pejabat (politisi yang ditunjuk oleh kaisar China, dan dikenal sebagai junzi), kera kecil menjadi hewan peliharaan berstatus tinggi di Dinasti Zhou.
Spesies dan genus baru
Saat meneliti tulang siamang, para ilmuwan menyimpulkan tulang tersebut tidak berasal dari spesies kera hitam yang hidup hari ini, tapi juga diklasifikasikan dalam genus mereka sendiri.
Peneliti menyebut genus dan spesies baru ini sebagai Junzi imperialis. Peneliti juga menelusuri kembali catatan sejarah untuk melihat apakah temuan ini bisa
menyatukan sejarah kera yang terlupakan ini. Menurut tim, kemungkinan siamang ini masih bertahan hidup hingga 300 tahun yang lalu, dan mungkin satu-satunya primata yang diketahui telah punah karena perburuan manusia dan hilangnya habitat mereka.
“Penemuan dan deskripsi kami tentang Junzi imperialis menunjukkan bahwa kami meremehkan dampak manusia terhadap keanekaragaman primata,” jelas Dr Samuel Turvey dari ZSL.
“Temuan ini mengungkapkan pentingnya menggunakan arsip sejarah seperti catatan arkeologi untuk menginformasikan pemahaman kita tentang konservasi dan menekankan perlunya kolaborasi internasional yang lebih besar untuk melindungi populasi siamang yang masih hidup di alam liar.”
(mdk/pan)