Israel Kirim Truk Penuh Berisi 88 Jasad Membusuk Tanpa Identitas ke Gaza
Kementerian Kesehatan Gaza meminta penjelasan kepada pihak Israel tentang identitas mayat yang dikirimkan dalam truk.
Pasukan Israel kembali mengirimkan truk berisi 88 jasad warga Palestina yang membusuk ke ke Gaza.
Kementerian kesehatan Gaza menolak menguburkan jasad-jasad tersebut karena pasukan Israel tidak mengungkap rincian identitas siapa mereka dan di mana mereka dibunuh.
- Selama Satu Tahun Genosida, Israel Larang Masuk Lebih dari 250.000 Truk Bantuan ke Gaza
- Bukti Sadis Zionisme, Israel Pulangkan Puluhan Warga Gaza dalam Kondisi Membusuk
- Israel Serahkan Jenazah 84 Warga Palestina ke Gaza Tanpa Penjelasan Apa Pun, Jasad Sudah Membusuk Tak Bisa Dikenali
- Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Dilansir Middle East Eye (MEE), pihak Kementerian Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menolak menerima kedatangan terakhir truk militer Israel yang berisi jasad tanpa memberikan "nama, usia, jenis kelamin, atau wilayah tempat mereka dibunuh dan diculik."
Iyad Qadeeh, seorang juru bicara di Kementerian Kesehatan, mengatakan kedatangan pada hari Rabu (25/9) adalah kelima kalinya mereka menerima truk berisi mayat tak dikenal.
Seorang sumber di Rumah Sakit Nasser mengatakan kepada Middle East Eye, pengemudi truk yang tiba dari pos pemeriksaan Karem Abu Salem, dilarang memasuki rumah sakit dan diperintahkan untuk kembali ke tempat asalnya.
Sejak serangan Israel pada 7 Oktober, mereka telah mengembalikan ratusan mayat ke Gaza dalam keadaan rusak dan membusuk serta tidak dikenali.
Pasukan Israel berulang kali menggali kuburan di seluruh wilayah kamp pengungsian untuk mencari sisa-sisa tawanan yang ditawan Hamas.
Bulan lalu, sebuah truk yang membawa sekitar 90 jenazah tiba di Gaza. Kementerian Kesehatan mengatakan jenazah- jenazah tersebut dikembalikan sebagai "tulang-tulang dan jasad yang membusuk dengan cara yang tidak manusiawi".
Lima mayat dalam satu peti
Mayat tersebut dilaporkan sudah sangat membusuk sampai-sampai lima mayat ditempatkan dalam satu peti mati dan hanya dua keluarga yang mampu mengidentifikasi mayat anak-anak mereka.
Sonia Aburjeila termasuk di antara mereka yang berkumpul di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis setelah Israel mengembalikan sejumlah mayat yang tak teridentifikasi dan dalam kondisi membusuk.
"Setiap kali kami mendengar tentang banyaknya jenazah yang dikirim, kami datang untuk memeriksanya," tutur Aburjeila kepada MEE, Aburjeila berada di rumah sakit untuk mencari putra dan ayahnya yang hilang selama perang.
Salwa Kurraz, yang kehilangan putranya saat perjalanan dari Deir al-Balah ke Kota Gaza, mengatakan kepada MEE bahwa setiap kali Israel mengembalikan jenazah ke Gaza, dia juga akan melalui proses yang menyakitkan untuk mencoba menemukannya di antara sisa-sisa jenazah.
"Kami bertanya tentang dia dan mencoba mencari tahu apa pun tentangnya, tetapi tidak berhasil. Kami tidak menemukan apa pun," katanya.
"Ayahnya selalu memeriksa mayat-mayat yang datang tanpa identitas. Ia mengenakan celana coklat, kemeja biru nila, sepatu krem, dan jaket hitam, serta ia mengendarai sepeda," tutur Kurraz.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti