Kalimat Tertua di Dunia Berusia 5.200 Tahun Berhasil Ditemukan, Begini Isinya
Kalimat tertua di dunia yang ditulis menggunakan abjad pertama berhasil ditemukan pada sebuah sisir yang terbuat dari gading binatang.
Kalimat tertua di dunia yang ditulis menggunakan abjad pertama berhasil ditemukan pada sebuah sisir yang terbuat dari gading binatang.
Berdasarkan analisis, kalimat itu berasal dari wilayah Mesopotamia dan Mesir sekitar 5.200 tahun yang lalu. Ahli mengungkap sistem penulisan kuno tidak memiliki huruf abjad, melainkan mereka umumnya menggunakan tanda untuk mewakili kata dan suku kata.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
-
Mengapa penemuan ini dianggap mengejutkan oleh para arkeolog? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
Kalimat sebesar satu hingga tiga milimeter itu dituliskan secara hati-hati di sisir itu. Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
Para ahli yakin sisir gading itu dibuat di Mesir karena ditemukannya hieroglif Mesir kuno yang digunakan sebagai abjad dalam kalimat. Masing-masing hieroglif itu mewakili unit kecil ucapan yang disebut fonem.
Karena kurangnya penemuan arkeologi, maka asal usul sejarah sisir itu masih menjadi misteri. Para ahli pun juga belum dapat secara pasti mengetahui kapan abjad itu diciptakan. Namun para peneliti yakin abjad itu pertama kali digunakan sekitar 3.800 – 4.300 tahun yang lalu.
Para ahli juga belum tahu bagaimana penduduk kala itu menggunakan abjad-abjad itu. Karena itu abjad yang ditemukan pada sisir gading itu sangat penting bagi peneliti.
Sebelumnya sisir itu pertama kali ditemukan oleh Yosef Garfinkel dari Universitas Ibrani Yerusalem beserta timnya pada 2016 lalu di situs arkeologi Tel Lachish yang terletak di selatan Israel.
Area tempat sisir gading itu ditemukan merupakan area yang diyakini terbentuk sekitar 2.700 tahun lalu. Namun gaya penulisan abjad pada sisir gading itu membuat Garfinkel dan timnya yakin jika sisir gading itu lebih tua sekitar 1.000 tahun.
Terdapat 17 abjad di kalimat yang tertulis pada sisir gading itu. Namun dua abjad dalam sisir gading itu telah rusak.
Berdasarkan penelitian, sisir gading itu memiliki kalimat lengkap yang dapat dipahami serta berasal dari bahasa kuno orang-orang Kanaan yang tinggal di Tel Lachish. Abjad dalam sisir gading ini pun menjadi abjad tertua yang pernah ditemukan manusia hingga kini.
“Ini adalah kalimat paling awal yang kita miliki dalam abjad,” jelas Garfinkel, dikutip dari New Scientist, Rabu (9/11).
Ahli lain yang mengetahui penemuan ini menganggap sisir gading itu adalah penemuan penting.
“Tulisan abjad awal umumnya sangat singkat – hanya segelintir huruf – dan sering kali terdiri dari nama orang atau nama suatu benda,” jelas Christopher Rollston dari Universitas George Washington.
Sebelumnya banyak tulisan-tulisan kuno berhasil ditemukan, namun tulisan-tulisan itu sulit dipahami. Rollston pun menyatakan penemuan kalimat pada sisir gading itu terlihat jelas dan mudah dipahami oleh Garfinkel dan timnya.
Rollston juga takjub karena penemuan sisir gading itu adalah benda-benda yang dipakai setiap harinya oleh orang-orang kuno masa itu.
“Sepanjang sejarah manusia, kutu telah menjadi masalah. Kami hanya bisa berharap bahwa sisir bertulisan ini berguna untuk melakukan seperti apa yang dikatakan dan seharusnya dilakukan: Membasmi beberapa serangga ini,” jelas Rollston.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)