Kemlu yakin sebagian dari 200 nelayan ditangkap asal Malaysia
Sebagian lagi dari Filipina. Ini membantah Polisi Malaysia yang menilai mereka cuma imigran gelap.
Terkait kisruh penangkapan ratusan nelayan diduga asal Malaysia di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, Kementerian Luar Negeri ikut angkat bicara. Kemlu merevisi jumlah warga Malaysia yang kemungkinan ditangkap TNI AL karena mencuri ikan.
Juru bicara Kemlu Michael Tene menampik kabar 200 nelayan yang ditangkap itu seluruhnya warga Malaysia. "Benar ada sejumlah nelayan asing yang ditangkap oleh KKP di Derawan, tapi hal itu masih dalam proses," ujar Tene kepada merdeka.com, Selasa (25/11).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Situbondo-Madura ramai penumpang? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
Sebelumnya Kepolisian Malaysia menolak pernyataan pemerintah Indonesia. Dari penelusuran mereka, otoritas laut Tanah Air menangkap imigran gelap, bukannya nelayan.
Menurut aparat Malaysia, mereka tidak bisa berbahasa Melayu, membawa keluarga, dan tidak memiliki keterangan dokumen imigrasi meyakinkan.
"Mereka sepertinya orang asing yang berusaha masuk ke Malaysia secara ilegal melalui perairan Indonesia," kata Inspektur Jenderal Khalid Abu Bakar seperti dilansir Astro Awani, Senin (24/11).
Menurut Tene, dari informasi yang diperoleh Kemlu, para nelayan asing ini berasal dari sejumlah negara sekitar Indonesia. Dan jumlahnya belum diketahui secara pasti.
"Nelayan asing ini sepertinya berasal dari beberapa negara tetangga. Dari info yang kami dapat, mereka sepertinya berasal dari Malaysia dan Filipina. Saat ini masih diproses, nanti kalau sudah selesai akan ketahuan kewarganegaraannya," katanya di gedung kementerian luar negeri, Jakarta Pusat.
Tene mengatakan saat kewarganegaraan mereka sudah diketahui, para nelayan asing tersebut akan dilaporkan ke kedutaan masing-masing karena telah mengambil ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
Saat dikonfirmasi mengenai kerja sama antara kementerian luar negeri dengan TNI AL sehubungan dengan kasus ini, Tene menjawab bukan tanggung jawab kementerian luar negeri.
"Masalah itu, ditanyakan saja ke Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutup Tene.
Baca juga:
JK: Lihat Australia menenggelamkan kapal juga
Politisi PKS: Jokowi gagah-gagahan mau tenggelamkan kapal asing
Kapal ilegal ditenggelamkan, Sofyan yakin laut RI berkembang
Menko Sofyan dukung Susi tenggelamkan kapal nelayan asing ilegal
TNI kirim kapal perang dan 3 Sukhoi ke perbatasan Malaysia
Siap buru kapal pencuri ikan, TNI minta tambahan BBM
Panglima sebut TNI siap tenggelamkan kapal asing pencuri ikan