Keringat dan Daki Atlet Yunani dan Romawi Kuno Dianggap Berkhasiat dan Dijual, Ini Kegunaannya
Atlet pada zaman Romawi dan Yunani kuno tidak hanya dihargai karena prestasinya, tetapi juga keringatnya.
Atlet pada zaman Romawi dan Yunani kuno tidak hanya dihargai karena prestasinya, tetapi juga keringatnya.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi kuno tersebut? Ilmuwan mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sebuah muasoleum Romawi atau makam besar dengan "kondisi terawetkan yang mencengangkan".
-
Apa yang dilarang di Romawi kuno selain celana panjang? Tak lama setelah celana panjang dan sepatu bot, rambut panjang dan perhiasan mencolok juga dilarang.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Kapan koin Romawi kuno tersebut dicetak? Ada tiga dinar perak yang dicetak dengan wajah kaisar Romawi Antonius Pius, dicetak antara tahun 138 dan 161, serta satu dinar perak dengan wajah istrinya, Faustyna the Younger, dicetak pada tahun 141.
-
Bagaimana patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan? Patung kepala ditemukan saat penggalian baru-baru ini di dasar danau di kota kuno Aizanoi.
-
Apa yang ditemukan di kuburan Romawi kuno di Prancis selatan? Arkeolog menemukan kuburan Romawi kuno berukuran luas di Prancis selatan, berisi 1.430 makam.
Keringat dan Daki Atlet Yunani dan Romawi Kuno Dianggap Berkhasiat dan Dijual, Ini Kegunaannya
Yunani dan Romawi kuno memiliki budaya unik, yaitu menganggap keringat dana kotoran tubuh atlet sebagai komoditas berharga yang memiliki nilai khusus. Dalam pandangan masyarakat kuno, hal ini melambangkan kehebatan dan kekuatan atlet serta diyakini memiliki manfaat kesehatan dan penyembuhan.
Menurut Profesor Coen Elemans, dari University of Southern Denmark, kebersihan dan kesehatan di Yunani dan Roma kuno telah mencapai tingkat maju pada masanya.
Sumber: Greek Reporter
Meskipun sulit dipercaya untuk saat ini, keringat atlet dianggap obat, setara dengan ramuan kesehatan ajaib atau suplemen olahraga premium.
Alat pembersih tubuh seperti strigil menjadi populer di antara orang-orang Romawi, Yunani, dan Etruria pada masa kuno. Proses pembersihan dengan strigil melibatkan penggunaan minyak zaitun di kulit, diikuti dengan penggunaan bilah logam melengkung untuk menghilangkan keringat dan kotoran. Praktik ini memiliki nama sendiri dalam bahasa Latin dan Yunani, yaitu "strigimentum" dan "gloios".
Menariknya, kotoran tubuh yang dihilangkan oleh strigil dianggap sebagai komoditas berharga yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan.
- Begini Gambaran Kehidupan Masyarakat di Ibu Kota Yunani Kuno, Hanya Laki-Laki yang Boleh Kuliah dan Nonton Teater
- Ahli Temukan Manuskrip Mesir Kuno Berusia 2.000 Tahun, Berisi Kisah Mukjizat Masa Kecil Yesus
- Dikira Kotoran Burung yang Menempel di Dahan Pohon, Ternyata Ilmuwan Temukan Spesies Baru Kupu-Kupu
- Kisah Polwan Cantik Menyamar Jadi Pengantin untuk Tangkap Buronan Kasus Pembunuhan
Para pengagum akan membeli sisa-sisa kotoran ini dengan harapan menyerap vitalitas dan kesehatan yang terkait dengan para atlet.
Bill Hayes, penulis buku Sweat: A History of Exercise, menggambarkan bagaimana praktik ini dianggap sangat berharga sehingga ada orang yang bahkan mengumpulkan sisa-sisa keringat dari dinding pemandian tempat para atlet bersandar.
Selain itu, menurut Koleksi Sejarah, wanita Romawi akan menggunakan kotoran budak sebagai krim wajah mewah.
Beberapa olahragawan elit di Yunani kuno dan Roma kuno dibayar untuk bermain, melakukan perjalanan internasional, dan menikmati status selebriti. Mereka menjalani gaya hidup yang mirip dengan olahragawan profesional elit modern. Bahkan mereka dibayar untuk tampil di festival keagamaan dan kompetisi atletik seperti Olimpiade Yunani Kuno dan perlombaan kereta Romawi.
Dalam konteks ini, para atlet tidak hanya dianggap sebagai pahlawan fisik, tetapi juga sebagai simbol potensi manusia yang luar biasa.
Dengan prestasi yang dimiliki, para atlet mendapatkan ketenaran, kehormatan, dan keuntungan di kampung halaman mereka.