Kerusuhan politik pecah di Burundi, 87 orang tewas
Tentara dan polisi membunuh kelompok yang menentang Presiden Pierre Nkurunziza menjabat untuk periode ketiga
Burundi, negara di kawasan timur Benua Afrika, dilanda kerusuhan akhir pekan ini. Konflik terparah terjadi di Ibu Kota Bujumbara. Stasiun Televisi Aljazeera melaporkan, Minggu (13/12), hingga berita ini dilansir, 87 orang dilaporkan tewas.
Insiden ini dipicu serangan kelompok bersenjata ke tiga pangkalan militer Burundi. Tentara Burundi lantas menyerang balik pasukan itu, maupun distrik-distrik yang diduga menjadi tempat persembunyian para pemberontak. Kekerasan pecah di seantero Ibu Kota. Sampai tadi malam waktu setempat, masih ada suara ledakan dan tembakan.
-
Apa yang ditemukan oleh petani di Afrika Selatan? Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
-
Mengapa para peneliti meneliti jejak kaki manusia purba di Afrika Selatan? Keinginan untuk memahami lebih dalam bagaimana manusia purba berinteraksi dengan alam sekitarnya mendorong para arkeolog untuk menciptakan replika sepatu yang mereka yakini digunakan oleh manusia purba.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Afrika Selatan? Arkeolog menemukan patung ikan pari yang terbuat dari pasir berusia 130.000 tahun.
-
Di mana suku Afri yang memberi nama benua Afrika tinggal? Suku Afri tinggal di gua-gua di dekat kota Carthage (juga disebut Karthago), di wilayah Tunisia hari ini.
Juru bicara Militer Burundi, Kolonel Gaspard Baratuza, mengatakan 79 orang yang tewas adalah anggota kelompok bersenjata itu. Lalu 45 orang yang dianggap terlibat kerusuhan ditangkap. Sedangkan delapan personil militer maupun polisi tewas, 21 lainnya luka-luka.
"Kami menyita 97 senjata api dari para perusuh," kata Baratuza.
Kelompok bersenjata ini ditengarai kalangan oposisi yang menolak Presiden Burundi, Pierre Nkurunziza, maju untuk masa jabatan ketiga. Sejak delapan bulan lalu, situasi politik negara itu sangat tidak stabil, dengan unjuk rasa marak di kota-kota besar.
Beberapa saksi mata membantah korban tewas dari pasukan bersenjata. Sebagian besar jasad yang ditemukan warga justru anak muda Burundi yang pernah berunjuk rasa menentang sikap otoriter Presiden Nkurunziza.
"Tentara masuk ke kampung kami, mengumpulkan pemuda dan pria dewasa lalu membunuh mereka di lokasi yang jauh," kata salah satu saksi mata di Distrik Nyakabiga.
Kepolisian Burundi membantah kesaksian itu, kemudian mengklaim operasi balasan ini sepenuhnya hanya menyasar pelaku serangan bersenjata.
Sejak April lalu, diperkirakan 240 orang tewas karena menolak Nkurunziza maju lagi menjadi presiden. Akibat kekerasan di banyak kota, 215 ribu warga Burundi mengungsi ke negara-negara tetangganya.
(mdk/ard)