Kota Yunani Kuno Ini Tak Punya Tembok, Hanya Dibentengi Kekuatan dan Ketangguhan Prajuritnya
Apakah Anda pernah membayangkan hidup tanpa tembok sebagai perlindungan?
Kota Yunani Kuno Ini Tak Punya Tembok, Hanya Dibentengi Kekuatan dan Ketangguhan Prajuritnya
Apakah Anda pernah membayangkan hidup tanpa tembok sebagai perlindungan? Orang-orang Sparta kuno melakukannya, dan mereka terkenal dengan semangat perjuangan dan keberanian yang luar biasa. Mereka begitu yakin dengan kemampuan mereka sehingga mereka tidak perlu tembok, karena pasukan mereka sendiri yang melindungi mereka.
Di dalam dunia modern yang penuh dengan teknologi, kita mungkin merasa terkejut dengan pemikiran ini. Namun, para Spartiates, seperti mereka disebut, hidup pada zaman yang berbeda, di mana keberanian dan ketangguhan fisik sangat dihargai.
Sparta, yang terletak di semenanjung selatan Yunani, Peloponnese, adalah salah satu kota tertua dan terkuat dalam sejarah. Mungkin Anda pernah mendengar tentang Helen dari Troya yang menikah dengan raja Sparta, sebuah kisah yang memicu Perang Troya. Sparta juga diserap ke dalam Kekaisaran Romawi pada abad ke-2 SM.
Sparta tidak hanya memiliki sejarah yang kaya, tetapi juga telah menjadi ikon budaya populer melalui film-film seperti "300" dan "Troy," serta permainan video seperti "Assassins' Creed: Odyssey" dan "Rome: Total War."'
Sumber: Greek Reporter
-
Bagaimana para ilmuwan memastikan asal usul senjata-senjata kuno itu? "Beberapa kilogram besi berkarat penuh lumpur tanpa bentuk dibungkus dengan aman dan dibawa keluar dari hutan untuk dibersihkan dan memastikan asal usul temuan ini," jelas Darius Kopciowski dari Konservator Monumen Provinsi Lublin.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Kenapa para ilmuwan tertarik meneliti di bawah es kutub utara? Penelitian mereka menunjukkan bahwa di bawah Samudra Arktik terdapat dasar laut berlumpur yang ditutupi oleh ganggan dalam jumlah yang banyak.
Namun, hal yang menarik adalah Sparta terkenal di dunia kuno bukan karena tembok-tembok kokohnya, tetapi justru karena ketiadaan temboknya. Mereka hidup dalam kota yang tidak dikelilingi tembok, dan itulah yang membedakan mereka dari kota-kota lainnya di Yunani kuno.
Foto: Wikimedia Commons
Sejarawan Athena bernama Thucydides pernah merujuk pada keadaan ini ketika ia mendeskripsikan keprimitifan urbanisasi Sparta. Sementara itu, filsuf terkenal Plato juga menganggap ketiadaan tembok di Sparta sebagai cerminan kepercayaan mereka pada keunggulan prajuritnya yang adil dan pemberani.
Seperti yang dikatakan oleh pendiri mitos Sparta, Lycurgus, "Sebuah kota akan dibentengi dengan baik jika dikelilingi oleh orang-orang pemberani dan bukan oleh batu bata." Ini adalah pandangan dasar Sparta tentang kekuatan sejati.
Tokoh-tokoh Sparta lainnya menghina kota-kota lain yang memiliki tembok, menggambarkannya sebagai "tempat yang bagus bagi wanita."
Meskipun kota ini tidak memiliki tembok, Sparta bukanlah kota yang rentan. Mereka melindungi diri mereka dengan pasukan prajurit tangguh yang mereka banggakan. Ketika Sparta dihadapkan pada ancaman, mereka tidak mengandalkan dinding batu, melainkan keberanian dan keterampilan bertempur para prajurit mereka.
Foto: X/@ArchaicWorlds
Kendati demikian, bukan berarti Sparta tidak mengakui nilai tembok sama sekali. Mereka melihat tembok sebagai penghalang yang mengisolasi kota-kota Yunani lainnya, yang mungkin merupakan alasan mengapa mereka pernah mencoba meyakinkan orang Athena untuk tidak membangun tembok di sekitar kota mereka.
Sparta tidak ingin melihat Athena dengan tembok yang kuat karena mereka tahu bahwa Athena akan menjadi ancaman serius bagi dominasi mereka di daratan. Athena yang tidak memiliki tembok akan berada dalam kendali pasukan darat Sparta yang dominan. Sementara jika mereka membangun tembok, Athena pasti akan mengandalkan angkatan laut yang dominan untuk memasok dirinya sendiri di laut dan bertahan lama dalam masa pengepungan oleh Sparta di masa depan.
Sumber: Greek Reporter
Dengan cerdik, Sparta memberi tawaran bahwa mereka akan mendanai pembangunan tembok di sekitar negara kota lain yang kurang kuat, dengan syarat mereka harus bergabung dengan Sparta. Namun, Athena menunda jawaban terhadap tawaran ini, dan malah buru-buru membangun tembok yang cukup tinggi untuk menahan pengepungan.
Sumber: Greek Reporter
- Makam Orang Kaya Yunani dari Abad Kedua Ditemukan, Dikubur Bersama Kereta Kencana dan Kuda
- Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
- Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya
- Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Pada abad ke-5 SM, dalam perlombaan senjata antara negara-negara kota Yunani, Athena ingin memiliki tembok mereka sendiri agar sejajar dengan anggota konfederasi lainnya.
Foto: Wikimedia Commons
Menurut Thucydides, orang Sparta akhirnya begitu takut akan kekuatan yang berkembang pesat di Athena sehingga mereka terjebak dalam "perangkap Thucydides," dimana kekuatan dominan membiarkan ketakutan mereka akan kekuatan yang berkembang mengakibatkan konflik. Ini menghasilkan Perang Peloponnese, yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 431 hingga 404 SM.
Meskipun berbeda dengan zaman kita yang modern, para orang Sparta kuno membuktikan bahwa keberanian dan semangat juang bisa menjadi benteng yang lebih kuat daripada dinding-dinding batu. Mereka adalah pahlawan dari masa lalu yang menginspirasi kita untuk selalu berani menghadapi tantangan, bahkan tanpa tembok sebagai pelindung.