Liontin dari Gading Mammoth Berusia 41.500 Tahun Bukti Manusia Purba Sangat Kreatif
Liontin ini disebut sebagai perhiasan tertua yang pernah ditemukan di Eurasia.
Fragmen liontin kuno yang terbuat dari gading gajah purba atau mammoth ditemukan di Polandia. Ini disebut sebagai perhiasan tertua yang pernah ditemukan di Eurasia.
Arkeolog menemukan liontin ini di gua Stajnia, Polandia selatan pada 2010. Hasil analisis radiokarbon baru menunjukkan perhiasan itu berasal dari 41.500 tahun lalu ketika Homo sapiens menduduki Eropa, dikutip dari Arkeo News, Rabu (5/4).
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana manusia purba di Sangiran berdiri tegak? Di lokasi ini ditemukan puluhan fosil manusia purba, termasuk Pithecanthropus erectus, manusia purba berdiri tegak yang disimpulkan nenek moyang manusia modern.
-
Bagaimana singa berburu mangsa? Mereka cenderung berburu dengan cara mengejar mangsa dari jarak jauh dan melompat langsung ke arahnya.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
Gua Stajnia merupakan salah satu situs arkeologi penting. Di gua ini juga ditemukan kerangka manusia Neanderthal pertama di Polandia, dan juga ditemukan puluhan ribu artefak batu dari zaman Paleolitikum Pertengahan.
Para peneliti mengatakan, liontin itu adalah perhiasan milik personal yang dibuat 41.500 tahun lalu. Selain menjadi perhiasan pertama yang ditemukan di Eurasia, liontin ini juga dikaitkan dengan ekspansi Homo sapiens modern di Eropa.
Temuan ini dimuat dalam jurnal Scientific Reports.
"Dekorasi liontin ini terdiri dari pola lebih dari 50 tanda tusukan dalam kurva melingkar tidak beraturan dan dua lubang lengkap," jelas para peneliti.
Setiap tusukan dapat mewakili keberhasilan perburuan hewan atau siklus bulan atau matahari.
"Memastikan usia tepatnya perhiasan ini penting karena pertalian kulturalnya, dan kami sangat gembira dengan hasilnya," jelas ketua tim studi, Sahra Talamo.
"Perhiasan ini menunjukkan kreativitas hebat dan kemampuan manual yang luar biasa dari anggota kelompok Homo sapiens (Homo neanderthalensis) yang menduduki situs itu," jelas salah satu tim peneliti, Wioletta Nowaczewska.
(mdk/pan)