Mahasiswa Tibet yang bakar diri di kampus meninggal
Dokter tak bisa menyelamatkan nyawa Choeying karena luka bakarnya semakin parah hingga mencapai 90 persen.
Seorang mahasiswa asal Tibet yang nekat membakar diri, Tenzin Choeying (19), meninggal di rumah sakit di New Delhi, India. Nyawanya tak bisa diselamatkan meski sudah dirawat selama delapan hari, karena luka bakarnya semakin parah hingga mencapai 90 persen.
Dilansir dari laman RFA, Selasa (25/7), Choeying mengembuskan napas terakhir pada 22 Juli lalu, pukul 16.50 waktu setempat, di Rumah Sakit Safdarjung. Jasadnya dikabarkan bakal dibawa ke Kota Dharmasala, India, yang menjadi pusat pemerintahan Tibet dalam pengasingan dan dikabarkan sampai hari ini.
"Di sana nanti Kongres Pemuda Tibet berencana akan melakukan kremasi terhadap jasad Choeying, pada 26 Juli pagi, berdasarkan perhitungan perbintangan Tibet," kata pegiat soal Tibet dan kerabat mendiang, Tenzin Tsundue.
Choeying membakar diri pada 14 Juli. Dia beralasan melakukan itu sebagai bentuk protes atas penjajahan pemerintah komunis China terhadap tanah kelahirannya.
Pemuda itu melakukan aksinya pada pukul 09.00 waktu setempat, di aula asrama mahasiswa Universitas Pusat Pembelajaran Tibet di Varanasi. Menurut saksi, sebelumnya Choeying mengguyur sekujur tubuhnya dengan minyak tanah, lantas menyulutnya dengan api.
"Dia berlari sambil berteriak, 'Tibet Menang'," kata saksi Chime Namgyai.
Menurut Chime yang merupakan Presiden Kongres Pemuda Tibet cabang Varanasi, sejumlah mahasiswa yang melihat hal itu buru-buru mengambil kain dan berusaha memadamkan api membakar tubuh Choeying.
Mereka lantas memanggil paramedis, dan kemudian Choeying dibawa ke rumah sakit di Varanasi. Kabarnya dia dalam keadaan kritis karena mengalami luka bakar 60 persen.
"Dokter mengatakan kesempatannya untuk selamat sangat tipis, tetapi dia masih bisa berbicara," ujar Namgyai.
Namgyai mengatakan, Choeying beberapa kali mengutarakan keresahannya atas kondisi di Tibet. Dia mengeluh kalau orang Tibet seakan tidak memiliki hak di tempat tinggalnya. Mereka juga dibatasi menggunakan bahasa Tibet, dan dipaksa mempelajari bahasa China.
Ketika ditanyai di rumah sakit, Choeying mengaku aksinya bukan dilakukan karena bertepatan dengan kedatangan perwakilan pemerintahan Tibet dalam pengasingan, Presiden Pusat Administrasi Tibet, Lobsang 'Sikyong' Sangay, di kampusnya. Dia berpidato di hadapan sejumlah pemuda Tibet di kampus itu.
"Sikyong melakukan hal hebat dan saya memujinya. Saya membakar diri demi Tibet," kata Choeying.
Orang tua Choeying yang menetap di Pemukiman Tibet di selatan India sudah diberitahu soal kejadian menimpa anak mereka.
Aksi bakar diri di luar Tibet sangat jarang terjadi. Biasanya, warga melakukannya di kawasan dikuasai China. Tercatat sudah 150 orang melakukan bakar diri dengan alasan menuntut kemerdekaan Tibet.
Pemerintah komunis China menyerbu Tibet pada 1950-an dalam masa Revolusi Budaya. Sejak saat itu, kegiatan budaya dan agama yang sarat dengan tradisi Buddha dilarang dan dibatasi. Pemimpin terakhir Tibet, Dalai Lama, berhasil kabur ke India ketika upaya perlawanannya gagal pada 1959, dan hidup dalam pengasingan hingga saat ini.
Baca juga:
Mahasiswa Tibet bakar diri di kampus menuntut kemerdekaan dari China
Video: Berbekal bensin, pria ini mau bakar diri di depan Kabah
Tolak Donald Trump, pria asal California bakar diri di Washington
Biksu di Korea Selatan bakar diri saat demo pemecatan Park Geun-hye
Tuntut insentif ke Disdik, guru honorer di Timika nyaris bakar diri
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana letak Old Shanghai di Jakarta Timur? Jika ingin merasakan sensasi chinatown lain di ibu kota, Old Shanghai di Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur bisa jadi alternatifnya.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.