Makam Kuno Ini Simpan Banyak Harta Karun, Jasad Wanita Dikubur dengan Kalung Perunggu Tebal & Keranjang di Kaki
Pemakaman kuno ini berisi 100 lebih kuburan, di mana jasad dimakamkan dengan posisi unik.
Pemakaman kuno ini berisi 100 lebih kuburan, di mana jasad dimakamkan dengan posisi unik.
-
Bagaimana para arkeolog mengetahui asal manik-manik di makam kuno? Arkeolog Moisés Valadez Moreno dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) mengungkapkan bahwa sebagian besar manik-manik ini berasal dari 186 mil (300 kilometer), arah timur menuju Teluk Meksiko.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan harta karun ini? Eli Eskozido, Direktur IAA menambahkan bahwa wilayah tersebut sangaat rentan sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk mencari lokasi, memantau, dan menyelamatkan barang-barang antik apapun jenisnya.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog dari Harta Karun Villena? Arkeolog baru-baru ini mengungkapkan, beberapa perhiasan dari Zaman Perunggu yang disebut Harta Karun Villena yang ditemukan di Spanyol lebih dari 60 tahun lalu ternyata mengandung besi yang berasal dari batu meteor alien.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari tentang kompleks berburu kuno di Danau Huron? Ilmuwan menggunakan metode inovatif untuk mengungkap misteri yang tersembunyi ini. Mereka menggunakan teknik “airlifting” untuk menggali lebih dalam tentang kompleks bawah air ini.
-
Siapakah yang memimpin tim arkeolog yang menemukan harta karun di kota kuno? Sebuah tim arkeologi bawah laut, yang dipimpin oleh arkeolog kelautan Prancis, Franck Goddio, telah mengungkap lebih banyak penemuan di lokasi sebuah kuil Dewa Amun di kota pelabuhan kuno Thonis-Heracleion di Teluk Aboukir.
Makam Kuno Ini Simpan Banyak Harta Karun, Jasad Wanita Dikubur dengan Kalung Perunggu Tebal & Keranjang di Kaki
Arkeolog menemukan kerangka sejumlah pria yang dikubur dengan senjata seperti kapak, ujung tombak, dan pedang. Tidak hanya itu, sejumlah kerangka perempuan juga ditemukan masih memakai kalung perunggu tebal.
Sumber: Arkeonews
Kerangka ini ditemukan di pemakaman abad ke-11, di dekat Desa Ostriv, selatan Kiev, Ukraina.
Foto: Vyacheslav Baranov
- Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
- Kisah Kampung Kedung Glatik, Desa Jawa Kuno Berusia Ratusan Tahun yang Akan Ditenggelamkan
- Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
- Makam Berusia 1000 Tahun Berisi Jasad Wanita Tanpa Wajah, Ternyata Sosok Penting
Dua peneliti; Vsevolod Ivakin dan Vyacheslav Baranov mempresentasikan hasil penelitian mereka terkait kerangka ini di Institut Arkeologi Amerika di Chicago pada 4-7 Januari, menurut laporan Live Science.
Pada 2017, Institut Arkeologi Ukraina melakukan ekspedisi dan menemukan makam kuno tersebut. Antara 2-17 dan 2022, saat penggalian ditemukan 107 makam dari akhir abad ke-10 dan 11.
Salah satu keunikan pemakaman ini adalah liang lahat menghadap ke selatan dan barat, bukan utara.
Foto: Vyacheslav Baranov
Jasad dibaringkan dalam posisi terlentang, dengan anggota tubuh terentang. Di sebagian besar kuburan, ditemukan sisa-sisa peti mati dari kayu. Sisa-sisa persembahan makanan penguburan (tulang ayam dan kulit telur) ditemukan di kuburan dan di keranjang kayu di kaki beberapa kerangka.
Beberapa orang dikuburkan dengan barang-barang yang sangat berharga, termasuk lingkaran gelendong batu tulis, perhiasan seperti cincin dan kalung perunggu tebal, bros pennanular, cincin sabuk perunggu cor, kalung manik cangkang cowrie, dan senjata seperti kapak perang, pisau, dan ujung tombak.
Dengan arah penguburan dan benda yang ditemukan, ini sangat mirip dengan praktik suku-suku di Baltik Barat. Yang paling menakjubkan, tidak ada satu pun kuburan Ostriv yang merupakan kuburan kremasi; masyarakat Baltik Barat umumnya membakar jenazah mereka. Selain itu, adat pemakaman Baltik umumnya tidak melibatkan keranjang.Menurut para arkeologi, perbedaan-perbedaan utama ini mungkin disebabkan oleh pembatasan yang diterapkan pada praktik penguburan tradisional penguasa Kristen di Kiev, terutama Volodymyr Agung (memerintah 980-1015) dan Yaroslav sang Bijak (memerintah 1019-1054), dan juga oleh prosesnya. Kristenisasi pemukim Baltik di wilayah tersebut terjadi selama abad ke-11. Sebuah altar batu yang ditemukan di kuburan mungkin digunakan untuk ritual Kristen atau pagan, atau campuran keduanya.
Penelitian berlanjut di situs tersebut hingga tahun 2022 tetapi penggalian telah dihentikan karena invasi Rusia ke Ukraina.