Mengaku Nabi Ismail, Pria Pemimpin Sekte Sesat Ini Sekap 251 Anak untuk Tujuan Mengerikan
Pimpin Sekte Sesat, Pria Ini Mengaku Nabi, Sekap 251 Anak untuk Tujuan Mengerikan
Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Siapa Cecep? Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Paspampres dibentuk? Paspampres adalah salah satu dari Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mengaku Nabi Ismail, Pria Pemimpin Sekte Sesat Ini Sekap 251 Anak untuk Tujuan Mengerikan
Polisi mengatakan Ishmael Chokurongerwa, 56 tahun, memimpin sekte di Harare yang terdiri dari lebih dari 1.000 orang.
Anak-anak tersebut diduga digunakan sebagai buruh murah. Selain itu, ditemukan kuburan yang tidak terdaftar yang diduga adalah kuburan bayi.
Chokurongerwa ditangkap pada hari Selasa (12/3) "untuk kegiatan kriminal yang mencakup pelecehan terhadap anak di bawah umur".
- Ilmuwan Takjub, Pertama Kali Temukan Hewan yang Tak Butuh Oksigen untuk Hidup, Begini Bentuknya
- Mati Pelan-Pelan, Nestapa Warga Gaza Tinggal Bersama Sampah dan Tikus di Pengungsian
- Mengaku Dewi, Perempuan Ini Suruh Pengikutnya Makan Tinja dan Setor Uang Sampai Rp85 Miliar
- Gurun Tertua Di Bumi Ini Banyak Simpan Misteri, Tempat Hidup Para "Peri" dan Tanaman Ajaib
Ia hadir bersama tujuh orang jemaat di hadapan pengadilan pada hari Kamis (14/3).
Kedelapan orang tersebut didakwa atas pelanggaran hak-hak anak serta undang-undang penguburan dan kremasi.
Pada Rabu (13/3) kepolisian Republik Zimbabwe mengumumkan penangkapan tersebut sebagai hasil dari penggerebekan.
Polisi juga menemukan 251 anak di bawah umur tinggal di peternakan Chokurongerwa, yang berjarak sekitar 34 km sebelah barat laut Ibu Kota Harare.
Dari 251 anak yang tinggal di properti tersebut, 246 belum memiliki akta kelahiran.
Polisi menyebutkan anak-anak itu tidak bersekolah, sebaliknya, mereka dipekerjakan dalam pekerjaan kasar untuk kepentingan kepemimpinan sekte, dan diajari keterampilan hidup.
Sebanyak 9 kuburan untuk orang dewasa dan 7 lainnya untuk bayi juga ditemukan oleh polisi, semua kuburan tersebut digali tanpa izin yang resmi.
Menurut laporan media lokal, wanita dan anak-anak yang diselamatkan dari peternakan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes untuk mengetahui apakah mereka telah mengalami pelecehan.
Rekaman dari media lokal selama penggebrekan menunjukan ada perempuan berpakaian serba putih menghalang-halangi polisi, dan menyebut mereka mengambil anak-anak mereka.
Salah satu pemimpin sekte tersebut memberi tahu wartawan bahwa Tuhan melarang anak-anak mengikuti pendidikan formal.
Chokurongerwa, yang digambarkan sebagai "nabi gadungan", dilaporkan pernah dipenjara pada tahun 2015 karena memimpin serangan terhadap petugas polisi dan sebuah kelompok agama yang mencoba menentang sektenya atas klaim pelecehan.
Dia termasuk dalam kelompok yang lebih besar yang dikenal sebagai gereja-gereja pakaian putih, gereja-gereja Apostolik, atau Vapostori, yang melakukan berbagai kebiasaan yang sebagian besar bertentangan dengan hukum, termasuk pernikahan di bawah umur.
Sekte yang dikenal sebagai Gereja Apostolik Johane Masowe (diambil dari nama pendiri organisasi tersebut), dan memiliki banyak pengikut di Zimbabwe, melarang membaca Alkitab, melakukan pekerjaan di luar komunitas, atau mencari perawatan medis.
Sebuah stasiun radio lokal mewawancarai seorang mantan anggota sekte, yang mengatakan wa Chokurongerwa mengurung ratusan keluarga di ladangnya, mengisolasi mereka dari seluruh dunia.
Wanita itu mengatakan bahwa kuil itu bernama Kanaan, dan anggota kelompoknya percaya bahwa dunia akan segera berakhir.
Di Zimbabwe dan sekitarnya, penangkapan tersebut telah memicu diskusi tentang bagaimana sekte-sekte kepercayaan Apostolik mempengaruhi pendidikan dan kesehatan.
Badan anak-anak PBB, UNICEF, memperkirakan lebih dari dua juta orang di Zimbabwe mengikuti gereja-gereja Kerasulan.
Laporan UNICEF menunjukkan sekitar 6% penduduk Zimbabwe adalah anggota kelompok-kelompok gereja tersebut.