Naskah Arab Kuno Terpanjang dari Masa Pra-Islam Ditemukan, Panjangnya 2,3 Meter
Musnad (naskah Arab Kuno) itu ditemukan bersama tiga cincin dan sebuah patung banteng perunggu di Al Ukhdud, Najran.
Komisi Warisan Budaya Kerajaan Arab Saudi kemarin mengumumkan mereka menemukan benda arkeologi langka yang berasal dari masa pra-Islam.
Musnad (naskah Arab Kuno) itu ditemukan bersama tiga cincin dan sebuah patung banteng perunggu di Al Ukhdud, Najran.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Mengapa penemuan ini penting bagi para arkeolog? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir yang mengumumkan temuan ini pada 23 Juli lalu menyampaikan, artefak ini bisa memberikan pemahaman lebih luas terkait "rahasia peradaban Mesir kuno", termasuk praktik penguburan pada masa itu dan juga peran kota pesisir tersebut dalam perdagangan dengan negara lain di zaman kuno.
Dilansir dari laman the Peninsula Qatar, naskah kuno itu ditemukan pada sebuah batu granit, berisi tulisan satu baris sepanjang 2,3 meter dan tinggi 48 sentimeter dengan huruf yang panjangnya 32 sentimeter. Musnad itu dikatakan milik penduduk di Al Ukhdud bernama Wahb Ail bin Maqin. Dari tulisan di nashak itu disebutkan dia bekerja menyirami rumahnya dan mungkin istananya. Demikian dilaporkan harian Al-Rai.
Tiga cincin emas yang ditemukan berdekorasi bentuk kupu-kupu menghiasi benda itu di bagian atas, ketiganya memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Benda-benda arkeologi itu sebelumnya tidak pernah ditemukan di Al-Ukhdud dalam proyek penggalian sebelumnya.
Sementara kepala banteng terbuat dari perunggu itu diyakini cukup lazim dan sering ditemukan di sejumlah kerajaan di selatan Arab Saudi di masa pra-Islam. Kepala banteng itu dianggap simbol kekuatan dan kesuburan dan menjadi benda penting bagi sejumlah suku Arab terdahulu.
Komisi Warisan Budaya juga mengatakan dalam penggalian di Al-Ukhdud itu juga ditemukan berbagai ukuran toples tanah liat yang diyakini berasal dari masa abad ke-3 sebelum Masehi.
(mdk/pan)