Omicron Berkembang Biak 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta di Saluran Udara Manusia
Virus corona varian Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada Delta dalam saluran udara manusia, menurut sejumlah peneliti.
Virus corona varian Omicron berkembang biak 70 kali lebih cepat daripada Delta dalam saluran udara manusia, menurut sejumlah peneliti.
Studi yang dilakukan peneliti di Hong Kong ini juga menyatakan Omicron mereplikasi diri kurang baik di jaringan paru-paru manusia dibandingkan dengan jenis virus asli - hal ini mungkin menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Tapi profesor yang memimpin penelitian telah memperingatkan bahwa "secara keseluruhan ancaman dari varian Omicron mungkin sangat signifikan".
Dr Michael Chan Chi-wai mengatakan, penting untuk mempertimbangkan "bahwa keparahan penyakit pada manusia tidak ditetapkan hanya oleh replikasi virus tapi juga respons imun inang terhadap infeksi".
"Itu juga menekankan bahwa, dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular bisa menyebabkan penyakit lebih parah dan kematian bahkan walaupun virus itu sendiri mungkin kurang bersifat patogen," lanjutnya, dikutip dari Sky News, Jumat (17/12).
"Oleh karena itu, digabungkan dengan penelitian terbaru kami yang menunjukkan bahwa varian Omicron sebagian dapat lolos dari kekebalan dari vaksin dan infeksi masa lalu, ancaman keseluruhan dari varian Omicron kemungkinan akan sangat signifikan."
Penelitian tersebut, diterbitkan Fakultas Kedokteran LKS Universitas Hong Kong (HKUMed), menemukan para peneliti berhasil mengisolasi varian tersebut dan menggunakan jaringan paru-paru yang diambil untuk pengobatan guna menyelidiki mutasi baru.
Penelitian ini membandingkan Omicron dengan varian asli dan dengan Delta.
Hasilnya, penelitian menemukan Omciron "berkembang biak atau bereplikasi lebih cepat daripada virus Sars-CoV-2 dan varian Delta dalam bronkus (cabang tenggorokan) manusia".
Dalam 24 jam setelah infeksi, Omicron "bereplikasi sekitar 70 kali lebih tinggi daripada varian Delta dan virus Sars-CoV-2 asli".
"Sebaliknya, varian Omicron bereplikasi kurang efisien (lebih dari 10 kali lebih rendah) di jaringan paru-paru manusia daripada virus Sars-CoV-2 asli, yang mungkin menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah."
Menanggapi penelitian tersebut, dosen klinis senior di Universitas Exeter, Dr David Strain mengatakan tidak jelas bagaimana hasilnya akan dibandingkan dengan yang terlihat pada pasien.
"Peningkatan replikasi 70 kali lipat menjadi perhatian yang menjelaskan peningkatan penularan virus," jelasnya.
"Namun, ada ketidakjelasan tentang bagaimana pengurangan 10 kali lipat dalam infektivitas paru-paru dalam penelitian berbasis laboratorium ini akan diterjemahkan pada pasien."
"Sepintas kelihatannya berita baik, namun jika virus dapat bereplikasi 70 kali lebih cepat, tetapi menginfeksi 10 kali lebih lambat, itu masih menghasilkan peningkatan risiko penyakit tujuh kali lipat," pungkasnya.
(mdk/pan)