Pemerintah RI perlu bentuk kementerian urus diaspora
Ada enam juta warga Indonesia kini mukim di mancanegara, bisa beri manfaat ekonomi buat Tanah Air
Pemerintah Indonesia akan segera menggelar Kongres Diaspora ke-3 pada 12 Agustus mendatang.
Berdasarkan data dipaparkan Penasehat Senior Sosial, Ekonomi, dan kultral Kementerian Luar Negeri, Wahid Supriyadi, jumlah diaspora Indonesia mencapai lebih dari enam juta di seluruh dunia.
-
Siapa yang melaporkan WNA itu ke Imigrasi? Penangkapan HBR berawal dari laporan masyarakat.
-
Bagaimana cara Imigrasi menangkap WNA tersebut? Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Tanjung Perak lalu menuju lokasi yang bersangkutan. Berkolaborasi dengan unsur TIMPORA Kabupaten Lamongan diantaranya Polsek Modo, Koramil Modo dan Anggota Pemerintah Desa Modo, tim langsung menuju Dusun Lebak, Desa Mojorejo, Modo, Lamongan.
-
Bagaimana Petugas Imigrasi tersebut meninggal? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kenapa Petugas Imigrasi tersebut didorong? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Di mana Petugas Imigrasi itu didorong? "Ada di tempat jemuran di balkon itu tertekan ke bawah dan di balkon ada darah dan DNA dari pelaku.
Penggolongan diaspora merujuk pada mereka yang merantau meninggalkan tanah air untuk berkiprah atau mukim di luar negeri.
Keberadaan mereka terkadang kurang mendapat perhatian dari dalam negeri. Padahal tidak sedikit dari mereka yang mencetak prestasi gemilang dan bernilai lebih apabila diberdayakan untuk melakukan sumbangsing pikiran, gagasan, atau ide-ide positif bagi bangsa leluhurnya.
Contoh nyatanya adalah Nadiem Makarim, warga Indonesia yang mengenyam studi di Universitas Harvard, AS. Sepulangnya di Tanah Air, dia mampu menciptakan terobosan transportasi DKI Jakarta dengan aplikasi ponsel Gojek-nya.
Selain itu, semakin banyak diaspora akan menguntungkan Indonesia secara ekonomi. Hamdan, seorang warga diaspora yang bermukim di Utara California, AS, menyatakan orang-orang sepertinya tidak pernah melupakan Tanah Air.
Dia berharap pemerintah mau memfasilitasi, sehingga para diaspora bisa tetap membantu Indonesia.
"Dengan membangun relasi seperti desk Diaspora atau dapat mengerucut menjadi satu badan kementerian tersendiri," ucap Hamdan, saat ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jakarta (5/8).
Indonesia relatif terlambat mendayagunakan diaspora di luar negeri. Hamdan mencontohkan langkah nyata 56 negara yang kini telah membentuk lembaga setingkat kementerian untuk menjalin kontak dengan warganya yang berkiprah di mancanegara.
Kongres Diaspora Indonesia pertama kali digelar 2011 di Los Angeles, Amerika Serikat. Kegiatan itu dicetuskan pertama kali oleh Dino Patti Djalal, dulu masih menjabat Dubes Indonesia untuk AS.
Hamdan mengaku, berkat acara perdana tersebut, semakin banyak diaspora asal Indonesia muncul lalu tertarik terlibat kongres.
"(Kongres Diaspora) menyadarkan bila kita adalah seorang perantau di luar negeri yang masih tersekat suku, agama."
"Adanya Diaspora menyadarkan kita sebagai pemersatu, berbangsa satu, bangsa Indonesia maka bangkitlah apa yang dinamakan kesadaran Diaspora," urai Hamdan.
(mdk/ard)