Pisau Lipat Manusia Purba 60.000 Tahun Lalu Ditemukan, Masih Berfungsi Hingga Kini
Pisau ini ditemukan di antara 90.000 artefak batu lainnya di Gua Chagyrskaya, Siberia, Rusia.
Manusia Neanderthal pernah menduduki Siberia dua kali, sekitar 120.000 dan 60.000 tahun lalu. Ilmuwan menemukan alat-alat yang ditemukan manusia awal ini ketika mereka tinggal di Pegunungan Altai.
Salah satu alat yang ditemukan adalah semacam pisau lipat yang sama dengan pisau lipat modern saat ini 'Swiss Army', menurut Profesor Kseniya Kolobova dari Institut Arkeologi dan Etnografi di Novosibirsk.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana manusia purba di Sangiran berdiri tegak? Di lokasi ini ditemukan puluhan fosil manusia purba, termasuk Pithecanthropus erectus, manusia purba berdiri tegak yang disimpulkan nenek moyang manusia modern.
-
Bagaimana singa berburu mangsa? Mereka cenderung berburu dengan cara mengejar mangsa dari jarak jauh dan melompat langsung ke arahnya.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Di mana tanda "like" purba ditemukan? Para arkeolog menemukan simbol "suka" ini saat melakukan pembersihan berkala dan konservasi lukisan batu prasejarah Lascaux yang terkenal di dekat desa Montignac, Prancis Selatan.
Pisau ini ditemukan di antara 90.000 artefak batu lainnya di Gua Chagyrskaya.
"Benda ini bagi Neanderthal seperti pisau Swiss Army bagi kita sekarang," jelas Kolobova, dikutip dari Siberian Times, Rabu (29/3).
"Ujungnya tumpul jadi mudah digenggam," lanjutnya.
Menurut para ilmuwan, pisau dari batu itu masih bisa digunakan setelah 60.000 tahun.
"Anda bisa memotong selama satu jam dengan alat ini, sebagaimana pengalaman kami, sampai alat ini tumpul. Lalu bisa diasah lagi, begitu seterusnya," jelasnya.
Ini merupakan alat fungsional, bisa memotong apapun dan bisa untuk menguliti hewan.
"Ini pisau Swiss Army Paleolitikum," kata Kolobova.
Manusia Neanderthal yang hidup di Siberia memburu dan mengonsumsi bison, menurut para arkeolog.
Temuan ini menunjukkan manusia Neanderthal memiliki kemampuan kognitif yang lebih luas daripada anggapan sebelumnya.
(mdk/pan)