Pria Australia Tewas Setelah Sampai di Puncak Everest, Ini Penyebabnya
Seorang pria Australia yang mendaki Gunung Everest di Nepal setelah bisa berjalan lagi tewas setelah tiba di puncak gunung tertinggi di dunia tersebut.
Seorang pria Australia yang mendaki Gunung Everest di Nepal setelah bisa berjalan lagi tewas setelah tiba di puncak gunung tertinggi di dunia tersebut. Pria bernama Jason Bernard Kennison (40) tersebut berasal dari Perth dan meninggal pada Jumat pekan lalu.
Menurut laporan The Guardian, Jason meninggal setelah tidak sadarkan diri di puncak gunung setinggi 8.849 meter dari permukaan laut tersebut.
-
Siapa yang mengukur Gunung Everest? Misalnya, ketika perwira militer Inggris Sir Andrew Scott Waugh dan timnya mengukur Gunung Everest sebagai bagian dari Survei Trigonometri Besar, atmosfer bumi juga berpengaruh.
-
Apa yang berhasil dikibarkan oleh Asmujiono di puncak Gunung Everest? Asmujiono, warga Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, jadi salah satu warga Indonesia yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest.
-
Kapan Asmujiono berhasil mencapai puncak Gunung Everest? Asmujiono berhasil mencapai Puncak Everest pada 26 April 1997, pukul 15.45 waktu Nepal.
-
Siapa yang memimpin pelatihan pendakian ke puncak Gunung Everest? Tim tersebut mendatangkan pelatih Anatoli Boukreev dan dokter dari Rusia, termasuk didampingi sherpa terbaik dari Nepal.
-
Kapan Edmund Hillary dan Tenzing Norgay berhasil menaklukkan puncak Everest? Pasangan petualang, Norgay seorang Sherpa Nepal-India dan Hillary seorang Selandia Baru, mencapai puncak Everest pada pukul 11:30 pada tanggal 29 Mei, menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak gunung yang terkenal di dunia ini.
-
Apa yang menjadikan Gunung Everest sebagai gunung tertinggi di dunia? Dari jumlah tersebut, salah satunya menonjol karena tingginya dan diakui sebagai gunung terbesar dan tertinggi di dunia.
"Dia mencapai tujuannya mencapai puncak, dia berdiri di puncak teratas dunia tapi sedihnya tidak pulang ke rumah," ungkap keluarga dalam pernyataan yang diunggah di Facebook, dikutip dari India Times, Kamis (25/5).
"Dia manusia paling pemberani, petualang yang kami tahu dan dia akan dirindukan selamanya."
Jason ikut dalam ekspedisi yang diselenggarakan Asian Trekking. Managing Director Asian Trekking, Dawa Steven Sherpa menyampaikan kepada Himalayan Times, Jason mulai menunjukkan sikap tidak normal dari puncak selatan. Dua pemandu Sherpa yang mendaki bersamanya membantunya turun ke daerah balko pegunungan, di ketinggian 8.400 meter dari permukaan laut.
"Karena tabung oksigen yang mereka bawa habis, mereka memutuskan turun ke Kamp 4 berharap bisa mendaki lagi dengan tabung oksigen untuk menyelamatkannya," jelas Dawa Steven Sherpa.
Tetapi karena angin yang sangat kencang, mereka tidak bisa sampai ke kamp tersebut. Jason kemudian pingsan dan meninggal. Dia meninggal di area yang disebut para pendaki sebagai "zona kematian", berada di ketinggian 8000 meter. Jasadnya masih berada di Everest.
Pendakian Jason ini dilakukan 17 tahun setelah dia dinyatakan tidak bisa berjalan lagi, setelah mengalami kecelakaan mobil pada 2006 yang membuatnya menderita cedera sumsum tulang belakang dan depresi. Impian mendaki Everest ini salah satu motivasinya untuk sembuh.
Dia kemudian melakukan operasi sumsum tulang belakang tiga tahun lalu, dilanjutkan dengan fase rehabilitasi.
Pada musim semi tahun ini, Everest mencatat ada 10 kematian pendaki. Dua pendaki masih hilang.
(mdk/pan)