Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Batu ini menurut para peneliti jauh lebih langka daripada emas.
Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Dia membawanya pulang dan mencoba segala cara untuk membukanya, meyakini ada bongkahan emas di dalam batu tersebut. Maryborough berada di kawasan Goldfields, tempat aliran emas Australia mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Sumber: Science Alert
Untuk membongkar temuannya, Hole mencoba gergaji batu, penggiling sudut, bor, bahkan menyiram benda itu dengan asam. Namun, palu godam pun tidak sedikitpun membuat retak batu tersebut. Itu karena batu itu bukanlah bongkahan emas.
Foto: Melbourne Museum
Beberapa tahun kemudian baru terungkap kalau temuannya adalah batu meteorit langka.
“Tampilannya seperti terpahat dan berlesung pipit,” kata ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald pada 2019.
“Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya.”
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
-
Di mana meteor menghantam permukaan Bulan? Meteor itu tampaknya menghantam dekat kawah Ideler L, sedikit di barat laut kawah Pitiscus.
-
Bagaimana meteor memasuki bumi? Meteor adalah bagian dari batu luar angkasa yang bisa memasuki atmosfer Bumi dan jatuh ke tanah.
“Saya telah melihat banyak batu yang orang-orang anggap sebagai meteorit,” kata Henry kepada Channel 10 News.
Faktanya, setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry mengatakan hanya dua dari persembahan tersebut yang ternyata merupakan meteorit sungguhan.
“Jika Anda melihat batu seperti ini di Bumi, dan Anda memungutnya, seharusnya batu tersebut tidak seberat itu,” ahli geologi Museum Melbourne, Bill Birch, menjelaskan The Sydney Morning Herald.
Foto: Museum Victoria
Meteorit tersebut diberi nama Maryborough, sesuai dengan lokasi penemuan. Beratnya mencapai 17 kilogram, dan setelah dibuka, para peneliti menemukan bahwa komposisinya mengandung tingkat besi yang tinggi, menjadikannya kondrit biasa tipe H5.
"Meteorite menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling murah. Mereka membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi)," kata Henry.
"Beberapa memberikan pandangan sekilas pada interior yang dalam dari planet kita. Dalam beberapa meteorit, ada "debu bintang" yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk membuat elemen tabel periodik.
Meskipun para peneliti belum tahu dari mana meteorit itu berasal dan berapa lama meteorit itu mungkin ada di Bumi, mereka memiliki beberapa tebakan.
Tata Surya kita pernah menjadi tumpukan debu dan batuan kondrit yang berputar. Akhirnya gravitasi menarik banyak material ini bersama-sama ke dalam planet, tetapi sisa-sisanya sebagian besar berakhir di sabuk asteroid besar.
Meskipun Hole menganggapnya sebagai emas, meteorit ini ternyata jauh lebih berharga bagi sains. Hanya ada 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, dan ini adalah yang kedua terbesar setelah satu spesimen seberat 55 kilogram yang diidentifikasi pada tahun 2003.
Menuut para peneliti, meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas, membuatnya sangat berharga bagi penelitian ilmiah.
- Bumi Bakal Dihujani Meteor Berkecepatan Tinggi, Catat Tanggalnya
- 25.000 Patung Pelayan Arwah dan Dewa-Dewi Ditemukan dalam Makam Mesir Kuno, Ikut Dikubur Bersama Jenazah
- Masa Kecil Jadi Tukang Batu Hingga Gali Sumur, Kini Jadi Menteri Jokowi Dua Kali
- Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun