Rusia Denda Google Rp5,5 Triliun karena Konten Ilegal
Upaya pemerintah Rusia untuk membatasi media sosial dan situs berita lainnya meningkat sejak invasi di Ukraina pada 24 Februari lalu.
Rusia menjatuhkan denda senilai 21,1 miliar rubel atau setara Rp 5,5 triliun pada Google karena gagal membatasi akses "terlarang" terkait perang di Ukraina dan konten lainnya.
Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor mengatakan informasi yang ditayangkan Google termasuk apa yang disebut laporan "palsu" mendiskreditkan militer Rusia dan mendorong orang untuk melakukan protes.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Apa itu akun Google? Akun Google adalah sebuah login utama Google yang terdiri atas satu alamat email dan sandi. Dengan akun Google, Anda dapat mengakses berbagai layanan Google dengan mudah, seperti Gmail, YouTube, Google Drive, Google Maps, Google Play Store, Google Ads, Google Analytics, dan banyak lagi.
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
Roskomnadzor menyebut Google sebagai pelanggar hukum "sistematis", dikutip dari BBC, Selasa (19/7). Google belum menanggapi hal ini.
Anak perusahaan Google di Rusia mengumumkan bangkrut bulan lalu. Pengumuman ini disampaikan setelah otoritas Rusia menyita rekening bank perusahaan tersebut sehingga memungkinkan otoritas Rusia mengambil alih 7,2 miliar rubel yang telah diperintahkan untuk dibayar oleh Google untuk alasan yang sama tahun lalu.
Denda yang diumumkan pada Senin ini, yang dihitung sebagai bagian dari pendapatan lokal perusahaan, merupakan sanksi terberat yang pernah dikenakan pada perusahaan teknologi di Rusia, menurut media pemerintah.
Upaya pemerintah Rusia untuk membatasi media sosial dan situs berita lainnya meningkat sejak invasi di Ukraina pada 24 Februari lalu. Moskow juga mengesahkan undang-undang terkait penyebaran informasi "palsu" terkait perang Rusia-Ukraina dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Baca juga:
Pemimpin Junta Myanmar Kunjungi Rusia, Bawa Misi Khusus
Presiden Ukraina Pecat Kepala Intelijen & Jaksa Agung karena Sekongkol dengan Rusia
Ukraina Minta Orang Kaya Rusia Ganti Rugi Pembangunan Imbas Perang
Google Bakal Patuhi Aturan untuk Daftar PSE
Google Wajibkan Karyawan di AS Tes Covid-19 Molekular sebelum Masuk Kantor
Google Tegaskan Karyawan Wajib Vaksinasi, Pemecatan Jadi Ancaman